REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jangan ngaku pencinta kopi kalau jenis kopi yang diminum tidak berganti seiring bertambahnya usia. Pasalnya, semakin sering mengonsumsi kopi, indra perasa terhadap kopi akan jauh lebih tajam.
"Makin tua harusnya sudah mengurangi gula waktu minum kopi," kata Ronald Prasanto, barista sekaligus latte art artist, ditemui dalam acara peluncuran Nescafe Dolce Gusto Drop di Jakarta Senin (21/9) kemarin. Semakin sering lidah mengecap kopi maka akan mendapatkan kenikmatan dari rasa aslinya.
Sekelas cappuccino atau mochaccino ibarat kopi untuk kelas pemula. Kopi jenis ini bisa direkomendasikan bagi orang yang baru pertama kali minum kopi. Rasanya lebih ringan dan tidak terlalu pahit karena ada campuran susu dan cokelat. Kopi dengan tambahan susu dan cokelat ini cocok bagi remaja yang baru mulai menyukai kopi. Jenis lainnya, seperti green tea latte atau kopi dengan campuran sirup juga bisa direkomendasikan bagi para newbie.
Meski rasanya tergolong cukup ringan, tidak menutup kemungkinan orang yang sudah sering minum kopi menikmati cappuccino atau mochaccino saat sedang santai. Dua jenis kopi ini juga menjadi favorit bagi coffee lovers yang memang menyukai perpaduan antara kopi dan susu. Tetapi biasanya kadar susu dan cokelat akan dikurangi. Bisa pula meminumnya tanpa gula. "Ini dilakukan agar rasa otentik dari kopi tetap terasa," lanjut Ronald.
Nah, begitu memasuki usia 30 tahun ke atas biasanya jenis kopi yang dinimati sudah mulai lebih tasty. Contohnya, espresso dan double espresso.
Kopi hitam ini menjadi favorit bagi mereka yang biasanya sudah terbiasa minum kopi setiap hari sejak remaja. Bahkan di Italia, espresso biasa diminum tanpa gula dan dihabiskan seteguk saja. Di Indonesia, espresso dari kopi asal Toraja, Aceh, dan Bali masih menjadi favorti. Tunggu apalagi, saatnya ganti jenis kopi sesuai usia, ya!