REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Managing Director PT Panorama Tours Indonesia Hellen Xu optimistis paket wisata ke luar negeri masih diminati masyarakat kendati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah.
"Banyak destinasi yang non USD currency, Eropa pakai Euro, Jepang pakai yen, Korea pakai won," ujar Hellen di sela The World Of Panorama di Plaza Senayan, Jakarta belum lama ini.
Menurut Hellen, sebagian mata uang asing itu lebih lemah ketimbang rupiah saat dolar AS menguat, sehingga harga paket tur wisata luar negeri masih kompetitif.
"Kalau menunggu terus, keburu dolarnya naik lagi. Sekarang masih reasonable karena harganya local currency, tidak dikonversi ke USD dan mata uang lain lebih melemah," papar dia.
Salah satu tujuan luar negeri favorit saat ini adalah Jepang dan berbagai negara di Eropa.
Kendati demikian, dia merasakan perubahan pola perilaku konsumen yang semakin berhati-hati dalam menggelontorkan uang untuk liburan.
Sebagai salah satu upaya menarik kembali minat pengguna jasa tur wisata, Panorama mengadakan Travel Fair berisi diskon senilai Rp 5 miliar berupa potongan harga, paket tur gratis tur, gratis visa ke destinasi favorit, gratis program tur di Paris, gratis asuransi perjalanan hingga berbagi voucher.