Senin 21 Sep 2015 22:00 WIB

Karena asap, Pendapatan Hotel Riau Turun

  Anggota TNI memadamkan api  di lahan gambut, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Ahad (20/9).   (Antara/Regina Safri)
Anggota TNI memadamkan api di lahan gambut, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Ahad (20/9). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Mirip dengan kurs rupiah yang menukik terhadap dolar Amerika Serikat, pendapatan pengelola hotel dan restoran di Riau juga menukik, hingga 42 persen, karena asap.

Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, mencatat penurunan itu selama dua bulan terakhir.

"Kabut asap pekat telah mengakibatkan jadual penerbangan terus dibatalkan, dan bisnis perhotelan rugi 20 poin atau 42 persen dari pendapatan September 2015 dibandingkan periode yang sama 2014," kata Omdi Sukmara, Ketua PHRI Riau, di Pekanbaru, belum lama ini.

Menurut dia, tingkat hunian hotel dan kunjungan restoran seluruhnya bergantung pada kunjungan tamu-tamu dari luar Riau yang menyelenggarakan acara dan menetap untuk beberapa hari di daerah ini.

"Kini tingkat keterisian hotel berbintang di Riau hanya tercapai sebesar 39,99 persen saja. Belum lagi yang terkait MICE," katanya. Ada 55 hotel bintang 5 di Riau dan 150 hotel kelas melati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement