Kamis 17 Sep 2015 18:10 WIB

NTB Mulai Kembangkan Wisata Islami

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Pariwisata syariah.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Pariwisata syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Muhammad Zainul Majdi mengungkapkan arah pariwisata NTB secara khusus ke depan akan mengarah kepada upaya mengembangkan wisata Islami. Selain tetap mengembangkan pariwisata yang sudah ada.

"Kita mengarah secara khusus mengembangkan wisata Islami, selain tetap mengembangkan pariwisata yang sudah ada," ujarnya kepada wartawan seusai melakukan refleksi kepemimpinan TGH Zainul Majdi dan Muhammad Amin di Pendopo Gubernur, Kamis (17/9).

Ia mengingatkan, wisata Islami yang dimaksud jangan dimaknakan sebagai sesuatu yang bersifat ideologis. Akan tetapi, adanya kesempatan besar bagi NTB untuk mengembangkan sesuatu yang potensinya besar yaitu wisata Islami.

Menurutnya, di dunia, trend wisata Islami ini terus meningkat, orang yang ingin mendapatkan pelayanan berbasis nilai Islami terus meningkat. Sehingga keberadaan daerah NTB memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan wisata tersebut.

"Saya ajak pelaku wisata untuk memanfaatkan peluang bisnis itu. Kita semaksimal mungkin mengembangkan sesuai karakteristik yang ada," ungkapnya.

Dirinya menambahkan pemerintah provinsi memiliki keinginan kuat mengembangkan wisata syariah. Dengan dukungan penuh pemerintah pusat yang menetapkan NTB sebagai provinsi halal tourism.

Oleh karena itu, Zainul Majdi berharap seluruh SKPD bekerja untuk menciptakan sertifikasi halal, menyiapkan tempat beribadah di objek wisata, hotel dan ditempat akomodasi. "Branding ini harus diperkuat dengan menyiapkan apa yang diperlukan," katanya.

Menurutnya, pemerintah provinsi mendukung wisata Islami dengan memperkuat dan mempertegas melalui kebijakan untuk mendukung NTB sebagai destinasi halal tourism. Dan berharap bisa berkontribusi besar terhadap kemajuan pariwisata di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement