Kamis 17 Sep 2015 08:13 WIB

Aomori, Kota Lansia yang Ditinggalkan Anak Mudanya

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Festival Nebuta di musim panas Aomori, Jepang.
Foto: wikimedia
Festival Nebuta di musim panas Aomori, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, AOMORI -- Bukan rahasia lagi bahwa populasi lansia di Jepang terus meningkat, sementara populasi anak-anak mudanya terus menurun. Jepang mulai merasakan beberapa konsekuensi dari piramida penduduknya ini.

Hal itu mulai terlihat di Prefektur Aomori, sebelah utara Jepang. Di sana berdiri sebuah gedung Sun Friend, berdekatan dengan Stasiun Aomori. Gedung yang merupakan hotel ini baru berdiri 1988, tapi telah ditinggalkan selama beberapa tahun terakhir. Aomori yang dikenal kota besar beberapa dekade lalu kini tak lebih menjadi kota hantu bersalju.

"Siswa-siswa SMA di sini inginnya kuliah ke Tokyo. Ornag-orang tua lebih banyak dibandingkan anak muda. Ada universitas di Hirosaki, di barat daya Aomori, namun hanya sedikit yang mau kuliah di sana," kata G-san, salah seorang narasumber yang identitasnya disamarkan, dilansir dari Rocket News 24, Kamis (16/9).

Aomori bermasalah dengan depopulasi. Bangunan-bangunan besar di kota ini kebanyakan berakhir dijual murah karena tak ada lagi pegawai dan pengunjungnya.

"Tidak ada lagi keramaian kecuali setiap pagelaran Festival Ne Buta di musim panas. Saat itu, bayak turis datang ke sini," ujar G-san.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement