Rabu 16 Sep 2015 10:40 WIB

Kabut Asap, Singapore GP Siapkan Langkah Antisipatif Bagi Turis

Kabut tampak menyelimuti area Singapore Grand Prix Night Race, (10/9). Meski kabut, Singapura belum berencana membatalkan pertandingan yang biasanya banyak disambangi turis Indonesia.
Foto: Reuters
Kabut tampak menyelimuti area Singapore Grand Prix Night Race, (10/9). Meski kabut, Singapura belum berencana membatalkan pertandingan yang biasanya banyak disambangi turis Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Singapore Grand Prix tidak akan dibatalkan meski kabut asap menutupi Singapura selama beberapa hari terakhir. Acara yang akan dihelat akhir pekan ini memang menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para turis yang akan datang menonton Grand Prix.

Beberapa penerbangan di region telah dibatalkan atau diubah akibat makin tebalnya kabut asap. Di sisi lain, dikutip dari Sky Sports, Rabu (16/9), Bandara Changi memastikan pesawat tetap bisa mendarat di Singapura.

Sejauh ini dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan kemarin, panitia memastikan tidak ada rencana untuk membatalkan lomba dan berbagai hiburan yang menyertai Singapore Grand Prix. Kabut asap berubah kondisinya tiap saat, hingga panitia merasa sulit untuk benar-benar memprediksi seperti apa kondisi asap saat perlombaan akhir pekan ini.

Sejauh ini standar indeks polusi Singapura dipantai berada di level 126-151. Standar tidak sehatnya adalah 101-200.

 

Untuk memastikan kesehatan peserta dan turis yang menonton tetap aman, Singapura akan memasang pengumuman mengenai standar indeks polusi. Pengumuman bisa dicek lewat situs resmi GP atau www.singaporegp.sg, termasuk di aplikasi mobile resmi Singapore GP, da juga di papan layar besar diantara perlombaan.

Pengumuman juga dilakukan lewat sistem sirkuit radio. Sedangkan anjuran kesehatan resmi dari pemerintah akan dipasang di semua pintu masuk sirkuit.

Masker berstandar antipolusi udara yakni N95 juga akan disediakan bagi para pekerja sirkuit. Pekerja namun diminta membelinya.

Selain itu panitia menyiagakan tenaga medis dan pertolongan pertama selama 24 jam khusus untuk menangani masalah kesehatan terkait kabut asap.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement