REPUBLIKA.CO.ID, KYUSHU -- Pascainsiden meletusnya gunung berapi Aso di Kyushu, pulau selatan Jepang, kemarin pagi, pihak berwenang di kawasan tersebut melarang masyarakat yang berniat mendekati Gunung. Letusan ini terjadi kemarin pagi, tepatnya pukul 05:43.
Masyarakat diperingatkan untuk selalu berhati-hati terhadap bebatuan yang jatuh dari gunung. Polisi telah mengevakuasi stasiun, turis dan sekarang sedang melakukan pencarian para pendaki gunung yang mungkin berada di daerah bahaya. Asap besar akibat letusan dapat dilihat dari kejauhan dan telah menyebabkan 18 penerbangan dibatalkan.
Sejak letusan, tingkat kesiagaan gunung berapi Aso telah ditingkatkan. Namun, tidak ada rumah yang berada dalam zona bahaya dan belum ada laporan cedera atau kerusakan.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pasukan polisi dan pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk memeriksa apakah letusan telah menyebabkan kerusakan atau korban.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengamankan kehidupan orang-orang dan bekerja sama dengan pemerintah daerah," kata Abe kepada wartawan di Tokyo dilansir Dailymail Selasa (15/9).
Badan Meteorologi Jepang mengatakan letusan ini mengeluarkan bit batu vulkanik, asap dan uap ke udara. Dan saat ini sedang diselidik apakah terdapat aliran vulkanik dari gunung.
"Hal yang paling penting saat ini adalah masyarakat harus berada diluar zona bahaya," kata Yasuaki Sudo, seorang peneliti di Museum Volcano Aso.