Selasa 15 Sep 2015 17:45 WIB

Kunjungan Wisatawan di NTB Tembus 1 Juta

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Wisata Lombok
Foto: IndonesiaTravel
Wisata Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat melansir angka kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal hingga September awal sudah mencapai 1 juta lebih kunjungan.

Rata-rata didominasi oleh wisatawan yang berasal dari Australia dan Malaysia.

"Kunjungan sudah 1 juta lebih. Target optimis 2 juta," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTB, Lalu Muhammad Fauzal kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (15/9).

Ia menuturkan, masih terus mengecek angka pasti kunjungan wisatawan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik NTB. Sebab, BPS memiliki otoritas untuk melakukan pendataan, langkah awal yang akan dilakukan adalah menyebar sampling di lima titik lokasi masuk wisatawan seperti di Bandara, Pelabuhan, Tiga Gili dan Pelabuhan di Sape.

Menurutnya, angka kunjungan hotel tidak hanya dilihat dari sisi tingkat hunian hotel. Dengan waktu yang tersisa beberapa bulan, dirinya mengklaim mampu menyelesaikan target 2 juta kunjungan hingga Desember mendatang.

"Waktu yang tersisa sangat cukup. Buktinya sekarang di Gili wisatawan padat, hotel di kota pun tidak ada yang kosong," ungkapnya.

Untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan, Fauzal mendorong Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) agar mempromosikan pariwisata NTB dengan gencar. Termasuk rencana promosi di lima Negara yaitu, Malaysia, Singapura, Tiongkok, Dubai, London dan Australia. Tidak hanya itu di Indonesia, promosi yang akan dikejar di provinsi Yogyakarta, Makasar dan Denpasar.

"Silahkan BPPD NTB melakukan dan mendesign promosi pariwisata. Jalan atau tidaknya promosi akan dilihat (evaluasi) akhir tahun," katanya.

Menurutnya, Disbudpar telah memberikan dana hibah tahap satu ke BPPD sebesar Rp 2,5 miliar dan tahap dua sebanyak Rp 2,5 miliar. Namun, dana tersebut belum cair dengan alasan masih menanti rencana kerja yang akan dilakukan oleh BPPD NTB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement