REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- WHO merekomendasikan agar ibu hamil setelah melahirkan menyusui bayinya dengan ASI ekslusif selama enam bulan. Ada yang patuhi rekomendasi tersebut. Tapi ada juga yang tidak melakukannya. Mereka memilih memberikan susu formula atau ada pula yang mencampur ASI dan sufor.
Para ibu juga kerap membandingkan anandanya. Bayi ASI dikatakan lebih cepat lapar. Sedangkan bayi susu formula lebih lama kenyangnya. Apa sebenarnya penyebabnya?
Dokter anak dari RSIA Bunda Jakarta, dr Melanie Y. Iskandar, SpA menjelaskan bayi ASI memang cepat lapar. Ini karena protein dalam ASI ukurannya lebih kecil dibanding protein susu formula. Ukurannya lebih besar.
Selain itu protein ASI lebih lentur sehingga saat diabsorpsi atau diserap usus akan lebih mudah dicerna. "Itulah mengapa bayi ASI cepat lapar, karena penyerapannya sempurna," ungkapnya dalam Seminar Laktasi New Mom, New You di RS Bunda, Jakarta, akhir pekan lalu.
Sedangkan protein susu formula yang besar, sulit diserap, proses penyerapannya lama. Sehingga akan kenyang lebih lama. Dan si ibu memang enak jadi bisa tidur lebih lama dibanding bayi ASI yang setiap dua jam sekali bangun.
Tapi, protein susu formula yang besar bisa melukai usus bayi saat penyerapannya. Makanya jangan heran jika bayi susu formula, buang air besarnya suka berdarah. Ini karena luka di usus. Tidak cocok dengan pori-pori.