Kamis 10 Sep 2015 12:15 WIB

Turis AS dan Malaysia Paling Doyan Belanja di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Bali masih menjadi magnet bagi turis seluruh dunia, turis AS dan Malaysia merupakan kelompok wisatawan yang paling banyak menghabiskan uangnya di Bali.
Foto: EPA
Bali masih menjadi magnet bagi turis seluruh dunia, turis AS dan Malaysia merupakan kelompok wisatawan yang paling banyak menghabiskan uangnya di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali melakukan Survei Perilaku Wisatawan Mancanegara (Superwisman) untuk melihat variasi pengeluaran dan lama tinggal wisman di Pulau Dewata. Dilihat dari negara asalnya, turis Amerika Serikat (AS) mencatat pengeluaran terbesar, rata-rata 188,10 dolar AS per hari.

Wisman asal Malaysia menempati posisi kedua dengan pengeluaran terbesar, yaitu 170,90 dolar AS per hari. Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, Dewi Setyowati mengatakan Singapura merupakan negara dengan pengeluaran wisman terendah, yaitu 90,82 dolar AS per hari.

"Wisman AS rata-rata tinggal di Bali hingga 9,06 hari, terlama kedua setelah Australia yang rata-rata 9,28 hari," kata Dewi di Denpasar, Kamis (10/9).

Malaysia merupakan negara asal wisman dengan waktu kunjungan tersingkat di Bali, rata-rata lima hari. Meski demikian, wisman Malaysia memiliki pengeluaran cukup tinggi.

Berdasarkan pengeluarannya, BI Bali membagi wisman ke dalam empat kelompok, yaitu kelompok backpacker, menengah, menengah atas, dan atas. Kelompok yang mendominasi kunjungan wisman di Bali sepanjang 2015 ini adalah menengah atas (37,39 persen) dengan asumsi pengeluaran 966-2.868 dolar AS.

Kunjungan terbesar kedua ditempati kelompok menengah (31,30 persen) dengan asumsi pengeluaran 499-965 dolar AS. Berikutnya kelompok backcpacker (27,75 persen) dengan asumsi pengeluaran 30-498 dolar AS, disusul kelompok atas (3,55 persen) dengan asumsi pengeluaran 2.869-4.773 dolar AS.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Ngurah Wijaya mengatakan wisatawan yang masuk kategori backpacker atau pengeluaran rata-rata di bawah 100 dolar AS di Bali sangat banyak. Ia mencontohkan Cina yang masa tinggalnya 2-3 hari.

"Meski demikian, wisman Cina merupakan turis potensial untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisan ke Bali," kata Wijaya.

Tiga jenis pengeluaran terbesar wisman di Bali tahun ini adalah akomodasi (26,69 persen), makan minum (18,53 persen), dan belanja (14,80 persen). Komposisi pengeluaran wisman tahun ini berubah signifikan dibandingkan 204 yang didominasi akomodasi (16,64 persen), transportasi (15,27 persen), dan sightseeing (15,19 persen).

Perubahan komposisi ini antara lain didorong semakin berkembangnya industri perhotelan di Bali yang menawarkan berbagai paket wisata, hiburan, dan variasi menu makanan. Ini jelas menarik para wisman untuk meningkatkan alokasi pengeluarannya. Selain itu, beberapa pusat belanja yang menawarkan promo dan paket diskon ikut mendorong peningkatan share belanja dan suvenir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement