Selasa 08 Sep 2015 11:33 WIB

PHRI NTB Minta Pembangunan Hotel Dibatasi

Logo PHRI
Logo PHRI

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Nusa Tenggara Barat I Gusti Lanang Patra meminta agar pemerintah daerah membatasi izin pendirian hotel menyusul tidak seimbangnya jumlah wisatawan yang berkunjung dengan banyaknya jumlah kamar hotel.

"Ini yang menyebabkan okupansi hotel menurun, karena jumlah dan kamar hotel yang terlampau banyak," kata I Gusti Lanang Patra di Mataram, Senin (7/9).

Menurut dia, saat ini pertumbuhan hotel di Kota Mataram sudah mencapai 30-40 persen setahun, sedangkan angka kunjungan wisatawan hanya 10-20 persen pertahun. Alhasil, dengan banyaknya hotel dan jumlah kamar, menyebabkan ketidakseimbangan.

"Ini terjadi di seluruh hotel mulai dari hotel melati sampai yang berbintang," ujarnya.

Dia menjelaskan, biasanya kunjungan wisatawan dari Agustus sampai September ini bisa mencapai 60-70 persen, tetapi saat ini jumlahnya menurun menjadi hanya 30 persen, seiring bertambahnya jumlah hotel.

"Jadi trand tamu naik, tetapi tidak sesuai dengan kenaikan jumlah hotel dan kamar," terangnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, tahun ini saja di Kota Mataram sudah terbangun 700 kamar. Apabila tidak segera di rem atau dibatasi, pihaknya khawatir akan banyak manajemen hotel yang akan mengalami kesulitan, akibat banyak kamar yang tidak terpakai.

"Kita sebenarnya tidak ingin terpuruk sekali dengan banyaknya hotel yang terbangun. Tetapi kalau terus diberi izin tentu akan menyulitkan," imbuhnya.

Karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah daerah bisa membatasi izin pendirian hotel, sehingga dengan jumlah kamar yang sudah begitu banyak dapat mengurangi beban para pelaku wisata di daerah itu.

Selain persoalan bertambahnya jumlah hotel dan kamar, kata Lanang, masih minimnya jumlah frekuensi penerbangan yang menuju Bandara Internasional Lombok (BIL), juga ikut berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan.

"Mestinya penerbangannya juga di perbanyak, tetapi mudah-mudahan itu terus bertambah," katanya.

Kendati demikian, pihaknya berharap wisatawan yang berkunjung ke NTB bisa menambah liburnya menjadi satu sampai dua hari di hotel yang berada di Kota Mataram dan 3-4 hari di resort.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement