Kamis 03 Sep 2015 15:37 WIB

Erupsi Raung Tekan Kunjungan Wisman Australia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Pariwisata Bali (ilustrasi)
Foto: antara
Pariwisata Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Erupsi Gunung Raung yang terjadi sepanjang Juli-Agustus 2015 menekan angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia ke Bali.

Hal itu dibuktikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali yang menunjukkan terjadi penurunan angka kedatangan wisman asal Negeri Kangguru tersebut.

"Jumlah wisman asal Australia sepanjang Juli 2015 yang datang ke Bali lewat jalur udara mencapai 80.896 orang, turun 14,49 persen dbandingkan 94.602 orang pada periode sama tahun lalu," kata Kepala BPS Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis (3/9).

Penurunan juga ditunjukkan oleh wisman asal Korea Selatan dan Malaysia, masing-masingnya 22,26 persen dan 0,89 persen. Pada periode yang sama, wisman asal Malaysia turun dari 15.877 orang menjadi 12.343 orang, sementara Korea Selatan dari 13.613 orang menjadi 13.492 orang.

Erupsi Gunung Raung, kata Panusunan diduga berkontribusi utama terhadap penurunan jumlah wisman. Hal itu ditunjukkan dengan pembatalan sejumlah maskapai penerbangan menuju Bali dari Australia, seperti Virgin Air dan Jet Star. Maskapai rute Jakarta-Denpasar juga ikut melakukan hal sama.

"Pengaruh erupsi ini sangat terasa, meski secara keseluruhan angka kunjungan wisman ke Bali tetap tinggi," kata Panusunan.

Jumlah kedatangan wisman pada Juli 2015 naik 5,99 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara kumulatif, jumlah wisman Januari-Juli 2015 mencapai 2,298 juta orang dengan jumlah terbanyak tetap didominasi Australia, Cina, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan.

General Manajer PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Trikora Harjo mengatakan Bandara Ngurah Rai dinobatkan sebagai bandara ketiga dengan pelayanan terbaik di dunia versi Dewan Bandara Internasional (ACI). Sepanjang Juli-Agustus, bandara berkonsep leisure airport ini memberlakukan sistem buka tutup disebabkan sebaran abu vulkanik gunung berapi di Jawa Timur tersebut.

"Kami optimistis tetap bisa memberi dan meningkatkan pelayanan kepada penumpang mengingat Ngurah Rai salah satu pintu masuk pariwisata dunia," kata Trikora.

Bandara Ngurah Rai menerima kedatangan jumlah penumpang rata-rata 15-25 juta orang per tahun. Selama erupsi Gunung Raung, Bandara Ngurah Rai mengoperasikan Crisis Center untuk memberi pelayanan prima kepada penumpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement