REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menyulap areal hutan bakau (mangrove) di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Mauk, untuk dijadikan kawasan obyek wisata bahari dan kuliner.
"Kami sudah membicarakan dengan PT Perhutani sebagai pemilik lahan dan mereka menyetujui untuk dikelola," kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang Iskandar Mirsyad di Tangerang, Rabu.
Iskandar mengatakan, lahan yang akan disulap tersebut seluas 20 hektare yang merupakan hutan bakau berfungsi untuk menahan gelombang perairan Laut Jawa, tapi dapat juga berfungsi sebagai obyek wisata. Pada kawasan itu juga dapat dibangun areal pemancingan dan sarana pendukung lainnya agar penduduk setempat dapat menjual aneka kuliner.
Menurut dia, alasan menyulap kawasan itu karena minat warga untuk berwisata kuliner sembari memancing di pesisir pantai Utara itu cukup tinggi. Pada akhir pekan, biasanya warga berlibur maka kawasan Tanjung Pasir menjadi alternatif untuk berwisata keluarga.
Selama ini, warga Tangerang dan sekitarnya merasa bosan dengan kunjungan ke pusat perbelanjaan, maka upaya menyulap Tanjung Pasir sebagai obyek wisata merupakan pilihan terbaik.
Demi mewujudkan obyek wisata itu, maka pihaknya telah membentuk tim yang terdiri dari instasi terkait seperti Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Tata Ruang, Bappeda, Dinas Kelautan dan Perikanan.
Saat ini tim tersebut sudah bekerja dan mereka beberapa kali mengunjungi Tanjung Pasir serta dibantu oleh petugas PT Perhutani.
Sedangkan realisasi obyek wisata itu dilakukan mulai Januari 2016 dan telah mendapatkan persetujuan dana dari DPRD setempat melalui mengunaan APBD.