Jumat 28 Aug 2015 00:39 WIB

Peta Panduan Jelajah Kota Pusaka Bogor Resmi Disebar

Istana Bogor.
Foto: Republika
Istana Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 1.000 lembar peta Panduan Jelajah Kota Pusaka Bogor yang diproduksi oleh Yayasan Roemah Kahoeripan dan Komunitas

Pelestarian Pusaka Budaya Bogor (KPPBB) akan dibagikan secara gratis kepada pelajar, mahasiswa, komunitas dan tukang becak di Kota Bogor, Jawa Barat.

"Tahap awal Peta Panduan Jelajah Kota Pusaka Bogor ini sudah dicetak sebanyak 1.000 lembar akan kita bagikan secara gratis kepada pelajar, mahasiswa, komunitas, stakeholder, termasuk tukang becak juga," kata Ketua KPPBB, Dewi Djukardi, di Bogor, Kamis.

Peta Panduan Jelajah Kota Pusaka Bogor memuat informasi tentang Kota Pusaka Bogor sebagai sejarah warisan cagar budaya, yang berisi penjelasan tentang lima kawasan pusaka yang ada di kota tersebut.

"Lima kawasan tersebut terdiri atas, kawasan kebun raya dan istana, kawasan pemukiman Tionghoa, kawasan pemukiman Arab, kawasan pemukiman Eropa dan kawasan situs Padjajaran," katanya.

Hampir menyerupai Peta Panduan Jelajah Kota Pusaka Semarang, peta jelajah kota pusaka Bogor juga memberikan informasi terkait bangunan maupun benda cagar budaya yang terdapat di lima kawasan tersebut, baik lokasi, sejarah maupun letaknnya.

"Kami berharap dengan peluncuran peta ini pemerintah lebih memperhatikan keberadaan benda-benda cagar budaya yang ada di Kota Bogor dengan melengkapi infrastruktur dan merawatnya serta melestarikannya," kata Dewi.

Menurut Dewi, dimasa yang datang pariwisata berbasis cagar budaya akan menjadi tren. Mengingat ketersediaan sumber daya alam yang semakin menipis, maka sektor pariwisata menjadi alternatif untuk menambah devisi negara.

"Pariwisata berbasis cagar budaya akan menjadi trend, dan meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.

Dewi mengatakan proses pembuatan kedua peta tersebut berlangsung cukup lama, selama kurang lebih tiga tahun lamanya tim ahli dari Roemah Kahoeripan dan KPPBB yang terdiri atas kalangan akademisi, praktisi, dan pelestari melakukan penelitian dan mengumpulkan data-data sejarah hingga dirangkum dalam sebuah peta.

"Semua ini kami lakukan karena kecintaan dan kepedulian terhadap warisan pusaka budaya Indonesia yang sangat beragam dan salah satunya berada dan dimiliki oleh masyarakat Bogor baik kota maupun kabupaten," kata Dewi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement