REPUBLIKA.CO.ID, Sejak bersengketa pada tahun 2008 silam, kini Kementerian Pariwisata Kamboja telah memutuskan Candi Preah Vihear resmi menjadi milik Kamboja.

Sejak diresmikannya tersebut, candi sekarang aman untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebelumnya, saat bersengketa candi ini sepi pengunjung terbukti di tahun 2014 hanya 27.890 turun dari 46.400 pengunjung di sepanjang tahun itu.

Pemerintah Kamboja berharap bahwa Candi Preah Vihear akan segera menjadi tujuan pariwisata kedua negara itu setelah Angkor Wat. Untuk mengantisipasi kemungkinan musuh kembali menyerang, para wisatawan para wisatawan yang mengunjungi tempat ini akan diperiksa terlebih dahulu di pangkalan militer tepat di depan pintu masuk Candi Preah Vihear. Bahkan, tentara Kamboja pun menjaga candi ini hingga ke dalam hutan sekitar selama beberapa tahun terakhir.

Candi ini terletak hanya 100 meter dengan perbatasan Thailand yang diciptakan saat perang dunia kedua. Sebelumnya kedua negara ini sempat bertempur selama bertahun-tahun guna merebut daerah kekuasaan Candi Preah Vihear.

Pada bulan November 2013 Mahkamah Internasional memutuskan bahwa tanah di sekitar Preah Vihear milik Kamboja dan Thailand yang harus menarik pasukannya dari area tersebut. Candi ini juga telah dinyatakan sebagai warisan dunia oleh UNESCO sejak tahun 2008.

Ikuti Whatsapp Channel Republika