REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buat Anda yang menyukai makanan dengan olahan daging kambing mungkin pernah dengar Satai Afrika.
Jika yang belum tahu, Satai Afrika bukanlah daging kambing yang ditusuk dengan bambu pada umumnya. Melainkan daging kambing pilihan, baik bagian paha atau dada, yang dibakar terlebih dulu. Selanjutnya daging akan dicampur dengan bubuk kaldu serta panggangan bawang bombay.
Disantapnya pun bukan seperti biasa. Melainkan ditemani dengan pisang goreng tanpa tepung, ditambah sambal bajak, mustard dan mayonaise. Rasanya seperti apa? Yang jelas pecah di lidah.
Sensasi lembutnya daging kambing dengan resapan kaldu di dalamnya ditambah manisnya pisang dan kombinasi rasa pedas, asam dan creamy dari mustard dan mayonaise, membuat sajian asal Mali, Afrika ini benar-benar menggoda lidah.
Salah satu yang paling terkenal akan sajian ini adalah Satai Afrika H Ismail di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kabar baiknya, setelah menyajikan makanan otentik sejak tahun 1998 silam, Satai Afrika H Ismail resmi membuka cabang pertamanya di Yogyakarta. Tepatnya di Jalan Raya Tajem, Stan Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
"Satai Afrika Haji Ismail Tanah Abang yang kini hadir di Jogja jadi satu-satunya jenis masakan asal Benua Afrika yang makin menegaskan keistimewaan Jogja sebagai daerah bergenre wisata kuliner di dunia," ujar Anas Syahrul Alimi, pria yang membawa sajian tersebut ke Yogyakarta.
Untuk mempertahankan rasa asli dari hidangan ini, Anas memboyong sang empunya ke Jogja selama satu bulan.
“Pak Anas tidak mau meninggalkan ciri khas satai Afrika yang disajikan dengan pisang goreng dan sambal, juga rasanya. Makanya saya di sini selama satu bulan untuk mengajarkan resep sampai cara memasaknya sama koki di warung Sate Afrika Jogja,” cerita H Ismail.
Selain makanan istimewa, di Warung Satai Afrika ini juga menyediakan banyak jus istimewa. Salah satunya jus penurun kolestrol.
“Tambah mantab kalau habis makan sate minumnya teh hangat. Tapi buat yang punya kolestrol tinggi, ada jus penurunya dan aneka macam minuman kesehatan lainnya,” lanjut Anas kepada ROL dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8).
Ikuti Whatsapp Channel Republika