Selasa 25 Aug 2015 07:06 WIB

Perayaan Kedatangan Laksamana Cheng Ho Diharapkan Bisa Lebih Meriah

Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) mengenakan baju kebesaran Kaisar Ming saat meresmikan jalur
Foto: Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) mengenakan baju kebesaran Kaisar Ming saat meresmikan jalur "Samudera Cheng Ho" dan Perayaan Kedatangan Laksamana Cheng Ho di Klenteng Sam Po Kong, Semarang, Kamis (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kementerian Pariwisata menetapkan perayaan kedatangan Laksamana Cheng Ho di Semarang masuk dalam kalender pariwisata nasional. Pengemasan kegiatan yang berlangsung selama dua hari setiap tahunnya itu diharapkan bisa menjadi lebih baik.

"Pesan saya perayaan ini (Cheng Ho) bisa dibuat lebih baik lagi, misalnya mendatangkan koreografer profesional sehingga parade besar bisa ada koreografinya," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meresmikan Jalur Samudera Cheng Ho beberapa waktu lalu.

Perayaan kedatangan Laksamana Cheng Ho dilakukan setiap bukan ke-6 tanggal 30 dalam penanggalan Cina. Perayaan tersebut selalu dipadati oleh masyarakat Tionghoa di Semarang serta pengunjung. Meski beragama Islam, Cheng Ho tetap dihormati masyarakat Tionghoa. Karena itu kedatanganya selalu diperingati setiap tahun.

Arief Yahya mengatakan, pariwisata adalah cultural industry. Selain ada nilai budaya, juga ada nilai keekonomian di dalamnya. Karena itu ia meminta kekayaan tersebut jangan sampai berhenti sekadar perayaan budaya.

"Apalagi Semarang memiliki kekuatan lain, mulai dari kuliner dan lainnya," ujar Menpar.

Sebagai bentuk dukungan, Menpar mengatakan, materi promosi peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho akan turut dipublikasikan dalam country branding yang digulirkan Kemenpar di tujuh negara pasar potensial mulai bulan Juli hingga Desember 2015.

"Perayaan kedatangan Laksamana Cheng Ho tahun depan akan jadi icon besar pariwisata nasional, terutama khusus segmentasi Cina dan sekitarnya," kata Menpar.

Prasetyo Ariwibowo, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah menyambut baik penetapan upacara berbasis budaya ini menjadi agenda pariwisata nasional. Karena itu pihaknya juga akan memetakan berbagai daya tarik lainnya yang ada di Semarang.

Hal tersebut untuk mendukung keberadaan perayaan kedatangan Cheng Ho yang dipusatkan di Klenteng Sam Po Kong, Semarang.

"Kita sudah diminta koordinasi oleh Menpar untuk bisa membangun semua destinasi yang memiliki daya tarik internasional," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement