REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencemaran lingkungan terbukti berpengaruh kuat terhadap kesehatan anak. Berbicara mengenai pencemaran lingkungan, bukan hanya dari aspek fisik yang perlu diwaspadai.
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mengatakan, selain kualitas lingkungan yang dapat dilihat melalui cemaran tanah, air, udara dan suara, cemaran non fisik juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak. Hal itulah, lanjutnya, yang terkadang luput dari perhatian para orang tua.
"Cemaran informasi yang tak tepat, tak benar, atau memang diskenariokan salah. Peran-peran proxy yang tidak berhadapan langsung tapi juga menghancurkan karakter bangsa," kata Anung dalam seminar bertajuk 'Lindungi Buah Hati Kita dari Bahaya Pencemaran Lingkungan' di Kementerian Kesehatan, Jakarta, hari ini, Senin (24/8).
Anung mengatakan, paparan media yang negatif tidak akan membuat anak terganggu layaknya polusi pada umumnya. Namun, tayangan media yang negatif, seperti kekerasan, juga dapat mengganggu tumbuh kembang anak karena mempengaruhi mental dan psikologi.
Melihat pentingnya permasalahan tersebut serta besarnya pengaruh paparan negatif media, Anung pun mengimbau para orang tua untuk selalu mengawasi anak mereka.
"Itu akan memengaruhi image anak terhadap kondisi yang ada di lingkungan kita. Ini yang juga harus diperhatikan media untuk menyampaikan hal-hal positif dan konstruktif. Kekerasan memang ada tapi kalau diberitakan terus-terusan maka akan jadi tidak proporsional," ujarnya.