REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) baru saja melakukan serangkaian kajian potensi pengembangan ekowisata Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Watannas adalah lembaga nonstruktural yang bertanggung jawab dan berkedudukan di bawah Presiden RI Joko Widodo.
Tugasnya adalah menyelenggarakan pembinaan ketahanan nasional guna menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan Wantannas telah melakukan survei di Banyuwangi selama dua hari, yaitu 19-20 Agustus 2015.
"Kami akan terus mengembangkan pariwisata Banyuwangi," kata Anas dalam pernyataan tertulis kepada Republika, Senin (24/8). Tokoh Perubahan Republika 2014 ini mengatakan bahwa hampir semua pengembangan wisata di Banyuwangi berkonsep ekowisata (ecotourism). Ia beralasan bahwa Banyuwangi memiliki kekhasan dimana 40 persen wilayahnya berupa taman nasional, areal perkebunan, dan kawasan kehutanan.
Konsep ekowisata merupakan pengembangan yang selaras dengan alam. Anas menyambut baik kajian yang dilakukan Watannas untuk pengembangan ekowisata Gunung Ijen yang lebih baik ke depannya. Selain Ijen, pemerintah kabupaten juga akan mengembangkan wisata pertanian.
Sekretariat Jenderal Wantannas, Letjen TNI Waris menambahkan pihaknya melakukan survei dan potensi alam Banyuwangi, khususnya Gunung Ijen. Salah satu gunung berapi di Indonesia ini akan dianalisis untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai obyek wisata.
"Kami terinspirasi dari gunung api di Ekuador yang bisa menjadi obyek wisata andalan," kata Waris.
Saat ini, Ijen masih terkenal dengan blue firenya, namun tak menutup kemungkinan masih banyak obyek-obyek di sekitarnya yang menarik jika dikembangkan lebih lanjut. Kajian pengembangan ini, kata Waris, diharapkan bisa menjadi ceruk baru bagi peningkatan perekonomian Banyuwangi.
Wisatawan yang datang secara otomatis akan menciptakan lapangan pekerjaan. Waris menilai konsep ekowisata di Banyuwangi sangat berbeda dengan Bali dan Malang, sebab berbasis pada kondisi alam yang ada.