REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bali identik dengan wisata pantai yang sudah dikenal di kalangan wisatawan, baik asing maupun domestik. Salah satu keindahan wisata pantai yang tak luput dari incaran wisatawan adalah Sanur.
Guna menarik perhatian wisatawan, Sanur Village Festival (SVF) kembali diselenggarakan. Di tahun kesepuluh dengan tema Dasa Warsa ini SVF mengukuhkan tekad untuk menjaga kelestarian lingkungan, seiring aktivitas kepariwisataan yang terkadang mengesampingkan hal-hal ideal dari nilai-nilai filosofi luhur yang dianut masyarakat Sanur.
Dijabarkan oleh Ida Bagus Sudarta selaku Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, bahwa alasan terdahulu pada tahun 2006 festival ini dibuat adalah sebagai respons terhadap kondisi kepariwisataan yang lesu pasca tragedi kedua bom Bali di tahun 2005.
"Kami akui bahwa sejak adanya bom Bali kedua pariwisata di Sanur mulai menurun. Kemudian ditambah dengan banyaknya destinasi baru di Bali, membuat Sanur kian terlupakan. Dengan adanya festival ini, kami ingin kembali menggiatkan pariwisata di Sanur agar tetap bisa menjadi pilihan wisatawan," kata dia dalam jumpa pers Sanur Village Festival 2015 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata belum lama ini.
Ditambahkan oleh dia di tahun ke-10 ini diharapkan festival ini menjadi sebuah ikonik milik publik yang senantiasa dirindukan kehadirannya dengan pengemasan yang selalu berbeda dan bertambah marak setiap tahunnya.
"Seperti tahun sebelumnya tahun ini SVF menggelar acara diantaranya bersih-bersih pantai, penghijauan, pelepasan tukik, kompetisi surfing, lari gembira, kompetisi jukung, festival makanan, mengukir buah, pawai budaya, festival layang-layang internasional, turnamen mancing, body panting, lomba dan pameran foto, turnamen golf, serta panggung hiburan. Selain itu akan ada juga bazar UKM dan produk kreatif yang dikemas dalam Sanur Kreatif Expo.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
