Sabtu 22 Aug 2015 22:21 WIB

Kemenpar Maksimalkan Wisman Tiongkok di Bulan Oktober dan Akhir Tahun

Wisatawan menyelam di kawasan wisata Raja Ampat, Papua Barat.  (Republika/Yasin Habibi)
Wisatawan menyelam di kawasan wisata Raja Ampat, Papua Barat. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah wisatawan Tiongkok yang bepergian ke luar negeri pada tahun lalu mencapai 100 juta orang. Namun yang menjadikan Indonesia sebagai destinasi baru mencapai 1 persen atau sekitar 1 juta orang. 

Untuk itu pemerintah menargetkan tingkat kunjungan wisatawan asing (wisman) asal Tiongkok ke Indonesia hingga akhir tahun mencapai 2 juta orang, naik 100 persen dari tahun lalu.  

Vincent Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) optmistis target tersebut dapat tercapai. Sebab selain Indonesia memiliki destinasi yang disukai wisman Tiongkok, sejak bulan Juli lalu pemerintah juga telah gencar melakukan promosi dan branding "Wonderful Indonesia" di Tiongkok. 

"Jadi diharapkan wisman Tiongkok aware dengan Indonesia dan destinasi wisata Indonesia terus dikenal," ujar Vincent saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Vincent memaparkan, dalam bepergian wisata (travelling) masyarakat Tiongkok cenderung terbagi dalam lima periode waktu. Pertama adalah saat perayaan Tahun Baru Imlek, Hari Buruh (Labour Day), Libur Sekolah di bulan Juli-Agustus, Golden Week di bulan Oktober serta libur akhir tahun. 

"Saat ini tentunya kita akan maksimalkan di periode golden week dan akhir tahun," kata dia. 

Adapun destinasi yang akan ditawarkan pada wisman Tiongkok masih kepada favorit mereka, yakni wisata pantai atau pulau. 

"Tiga great (Jakarta, Bali dan Batam) tetap utama. Bali, Kepulauan Seribu serta Bintan," kata Vincent. 

Selain menggulirkan promosi, pihaknya bekerja sama dengan travel agent setempat juga telah melakukan direct selling di sejumlah pusat perbelanjaan di Tiongkok. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya menyatakan, mulai Juli hingga Desember 2015, pihaknya akan 'menggempur' tujuh negara penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia dengan TVC Wonderful Indonesia. Tujuh negara tersebut, yakni Malaysia, Cina, Australia, Jepang, Korea dan Timur Tengah. 

“Dari media TV, online, cetak, digital luar ruang, semua lini kami gerilya dengan keindahan alam, keragaman etnik, keramahan tradisi, kekayaan kuliner dan kehangatan senyum welcome to Indonesia,” kata Menpar. 

Dalam pembuatan materi iklan, pemilihan negara dan penentuan waktu promosi, ujar Arief, dengan menerapkan konsep DOT. Yaitu pertautan antara Destinasi (Great Bali, Great Jakarta dan Great Batam), Originasi (Top 10 negara asal turis yang berwisata ke Indonesia), dan Time (pemilihan waktu yang pas). 

Pemilihan strategi DOT diucapkan mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini agar iklan yang dibuat dapat tepat sasaran. Yakni tidak salah membidik calon wisatawan yang bakal ditawarkan. 

Kedua, DOT disebutnya juga lebih menjamin keefektifan karena sudah ada track record, bisa ditelusuri dari benchmark, dan lebih jelas. Termasuk soal pemilihan waktu promo, dengan memahami kebiasaan mereka dalam memutuskan untuk berwisata, ketepatan waktu promosi menjadi sangat vital. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement