REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan tingkat kunjungan kapal layar (yacht) di tahun 2015 mencapai 1.500. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari target tahun lalu sebanyak 750 kapal.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, guna mencapai angka tersebut pihaknya telah menyiapkan sejumlah cara. Pertama adalah dengan menggandeng pihak-pihak terkait untuk membangun infrastruktur pendukung berupa titik labuh (marina) bagi kapal layar di empat kabupaten yang menjadi arena berlayar favorit para yachter dunia.
"Tahun ini kita membangun empat titik labuh yacht. Dalam lima tahun ke depan kita akan membangun 100 marina, termasuk yang dibangun oleh pengusaha pariwisata yang bergerak di bidang marina," ungkap Arief Yahya dalam forum 'The 2nd Edition of Indonesia Yacht Forum 2015', di Batavia Sunda Kelapa Marina, Jumat (21/8) siang.
Yang terdekat adalah di Banyuwangi yang akan mulai ground breaking pada bulan September mendatang.
"Tadi saya sudah dilaporkan teman-teman dari Pelindo III, akan ada marina baru di Banyuwangi," kata dia.
Selain itu pemerintah juga telah menyiapkan 10 event yacht internasional di tahun 2015. Diantaranya Singapore Stait Regatta (Singapura-Darwin), Neptune Regatta (Singapura-Indonesia), Sabang Regatta (Thailand-Malaysia-Indonesia), Darwin-Ambon Yacht Race (Australia-Indonesia-Australia), Wonderful Sail 2 Indonesia (Australia/New Zealand-Indonesia-Singapura), Sail Maluku (Australia-Indonesia-Asutralia), Back To Down Under Rally-Sail Tomini (Malaysia-Indonesia-Australia) juga Fremantle to Bali and Beyond (Australia-Indonesia-Australia).
"Sampai dengan bulan Juli sudah mencapai 900 kapal yang singgah di Indonesia. Kita harapkan di tahun 2015 jumlah 1.500 kapal bisa tercapai hingga tahun 2019 sebanyak 5.000 kapal dengan jumlah orang mencapai 8.000 orang," kata dia.
Dengan infrastruktur yang baik ditambah dengan garis pantai hampir 100.000 kilometer, Menpar optimistis Indonesia menjadi arena terbaik bagi para yachter Internasional.
"Potensi wisata bahari kita belum tergarap secara optimal. Hal ini terlihat dari kontribusinya yang masih rendah. Oleh karena itu pemerintah membuat target tinggi untuk kunjungan yacht dalam lima tahun ke depan," ujar Menpar.