Rabu 19 Aug 2015 13:04 WIB

Mahasiswa UMM Ajarkan Warga Desa Buat Dodol Susu

Dodol susu 38 Mulyoarjo
Foto: Dok: Universitas Muhammadiyah Malang
Dodol susu 38 Mulyoarjo

REPUBLIKA.CO.ID, Guna memanfaatkan potensi susu sapi yang melimpah di Desa Mulyoarjo, Lawang Kabupaten Malang, tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 38 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengajarkan warga untuk mengolah susu menjadi dodol.

Diakui Koordinator Divisi Ekonomi KKN 38 UMM, Wahyu Dwi Nisantoro, dodol susu yang diberi label Dodol Susu 38 Mulyoarjo ini merupakan yang pertama di Malang.

"Kalau biasanya dodol dari ketan, kali ini kami berinovasi dengan menggunakan apa yang ada di desa ini yaitu susu," ujar Wahyu dalam siaran pers yang diterima ROL Rabu (19/8).

Ia menambahkan, dalam penyuluhan yang digelar di Balai Dusun Paras Desa Mulyoarjo, akhir pekan lalu warga diberikan contoh cara mengolah susu sapi tersebut dan bagaimana merawat sapi perah agar tetap sehat.

Koordinator Desa (Kordes) KKN 38 UMM, Ade Chandra Sutrisna berujar, penyuluhan ini merupakan implementasi dari salah satu moto kelompoknya yaitu Inovatif.

"Kami harap dari penyuluhan ini dapat segera ditindaklanjuti oleh warga dan bermanfaat untuk masyarakat desa," kata Chandra.

Kepala Dusun Paras, Ibnu Alwan mengapresiasi positif apa yang dilakukan oleh tim mahasiswa KKN 38 UMM.

"Mereka disini benar-benar memberikan ilmunya kepada warga demi kemajuan desa. Semoga masyarakat dapat menerima dan menggunakan ilmu yang didapatkan dari teman-teman KKN," kata Alwan.

Dodol susu yang diproduksi oleh tim KKN 38 UMM menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan, seperti mentega, gula pasir, dan tentu saja susu sapi murni.

Proses pengolahannya juga tergolong mudah, pertama, seliter susu sapi dipanaskan di wajan, kemudian sambil terus diaduk selama satu jam, dimasukkan satu sendok makan mentega dan gula pasir sebanyak seperempat kilogram. Terus diaduk hingga mengental dan berubah warna menjadi agak kecoklatan.

Karena tanpa pengawet buatan, dodol susu ini diklaim dapat tahan selama satu minggu saja. Rencananya, produk ini akan dijual seharga Rp 7500.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement