REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut HUT Republik Indonesia ke-70, pemerintah bersama dengan Panitia Nasional Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka (G70) menggelar kegiatan Karnaval Khatulistiwa pada 22 Agustus mendatang.
Kegiatan dalam balutan pesta rakyat ini akan menampilkan parade kebudayaan nusantara yang melibatkan ribuan masyarakat, pelaku seni, budayawan dan figur-figur terkemuka.
"Selain untuk memperingati hari kemerdekaan, karnaval yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri sejumlah menteri ini bertujuan untuk membangkitkan rasa kemandirian dan optimisme bangsa dalam menghadapi tantangan ke depan," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Selasa (18/8).
Pratikno menambahkan, pelaksanaan Karnaval Khatulistiwa berlandaskan pada tema peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI, yaitu “Ayo Kerja”. Kegiatan karnaval juga berpedoman pada upaya mendorong seluas mungkin kreativitas masyarakat serta mengedepankan hiburan khas daerah.
“Saat ini kita sedang menghadapi tantangan berupa pelambatan ekonomi, namun sebagai bangsa yang punya potensi begitu besar, kita harus tetap optimistis mampu melewati tantangan itu. Kita tunjukkan pada dunia bahwa kita bangsa yang besar, plural, damai, sekaligus kreatif. Banyak sumber daya khatulistiwa yang juga bisa kita tunjukkan ke dunia," kata dia dalam pernyataan tertulis.
Terkait pemilihan kota Pontianak, juga lantaran daerah perbatasan yang memiliki banyak sungai ini sebagai bentuk deklarasi budaya bahwa Indonesia sebagai bangsa maritim.
"Agar karnaval besar ini bisa dilanjutkan masyarakat dan pemerintah daerah. Diharapkan kegiatan ini digelar rutin setiap tahun dengan lokasi yang berbeda dan diselenggarakan oleh daerah atau provinsi secara mandiri,” ujar Pratikno.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung misi gerakan Ayo Kerja di Karnaval Khatulistiwa 2015 ini.
"Momen ini juga bisa menaikkan promosi pariwisata nasional," ujar Menpar.