REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG LESUNG, BANTEN -- Perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-70 di Tanjung Lesung ditandai dengan upacara bendera bawah laut, tepatnya di taman laut seluas 3 hektare di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Diikuti 35 personel marinir TNI Angkatan Laut, kalangan pelajar, staf Tanjung Lesung, nelayan dan masyarakat sekitar, upacara berlangsung khidmat meski kondisi arus saat upacara berlangsung mendadak kencang.
"Kendala saat di lapangan, kondisi arus bawah laut menjadi kuat. Berbeda dengan pengecekan terakhir sesaat sebelum upacara," ujar Letkol Gumelar, Wakil Komandan Resimen Artileri 2 Marinir TNI Angkatan Laut selaku penanggung jawab upacara bendera, Senin (17/8) di Tanjung Lesung.
Seperti saat pengibaran bendera merah putih. Arus bawah laut membuat tali pengikat bendera berputar hingga melilit di pucuk tiang, sehingga penaikan bendera oleh empat penyelam marinir menjadi terhambat. Kendati demikian bendera merah putih tetap berkibar, diiringi lagu Indonesia Raya oleh peserta dan masyarakat baik di atas perahu karet dan di pingir pantai.
"Bagi kami, upacara ini menggambarkan tentang tongkat estafet perjuangan yang sebelumnya telah dicapai pahlawan. Kita terima tongkat estafet ini dengan perjuangan segenap jiwa dan raga demi menegakkan NKRI," ujar Gumelar.
Sementara Hanrina Isneningsih, Senior Event Manager PT. Banten West Java Tourism Development - Pengelola Kawasan Tanjung Lesung mengatakan, pihaknya selalu menggelar acara serupa tiap tahunnya. Namun untuk tahun ini upacara dilangsungkan dalam skala yang lebih besar.
"Untuk tahun ini kita memang membuat berbeda, bekerja sama dengan marinir. Akhirnya kita berkolaborasi membuat upacara bawah laut," ujar Hanrina.
Tidak hanya sampai disini, kemeriahan peringatan HUT RI ke-70 akan berlanjut dengan lomba panjat pinang di laut dengan beragam hadiah. Mulai voucher menginap hingga televisi.