Senin 17 Aug 2015 08:03 WIB
Perayaan 17 Agustus

Soto Ahri, Kuliner Asli Garut yang Tenar di Bandung

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Soto Ahri
Foto: Republika/Desy Susilawati
Soto Ahri

REPUBLIKA.CO.ID, Kuliner Indonesia memang beragam. Salah satu yang paling banyak di seantero Nusantara adalah soto. 

Bagi Anda penggemar soto, jangan sampai melewatkan soto satu ini. Soto ini terkenal di Bandung, namanya Soto Ahri yang berada di Jalan Buahbatu No.35 Bandung, Jawa Barat.

Faktanya soto ini merupakan kuliner asli Garut. Soto Ahri ini dibuat oleh Haji Ahri tahun 1943. Kemudian dilanjutkan oleh Haji Endang. Dan hingga kini, soto yang rasanya lezat masih ada bahkan tenar sampai ke Bandung.

Soto Ahri di Bandung merupakan cabang satu-satunya dari Garut. Rumah makan di Bandung ini  dibuka sejak tahun 2004 dan dikelola oleh generasi ketiga Haji Ahri atau cucunya Haji Ahri, Deden Agustian. Dia menjaga soto buatan kakeknya ini tetap eksis tanpa merubah rasa maupun kualitasnya.

“Sampai ke Bandung awalnya coba-coba, karena banyak pelanggan dari Bandung. Nah, biar agak deket jadi kami buka di Bandung,” jelasnya kepada wartawan yang di Bandung, beberapa waktu lalu. Ternyata respons masyarakat Bandung baik. Setelah 14 tahun Soto Ahri pun masih bertahan di Kota Kembang.

Ia mengungkapkan dalam mengembangkan bisnis kulinernya di Bandung, mereka tetap mempertahankan rasa sesuai resep keluarga turun temurun. Yaitu kuah kuning kunyit dengan santan. Dan tambahan rempah-rempah khusus.

Rempah untuk Soto Ahri di Bandung didatangkan langsung dari Garut. Rempah ditumbuk manual, dikirim dari Garut, di Bandung tinggal meracik. Bahkan kecapnya pun masih menggunakan kecap yang sama dengan pertama kali soto ini dibuat. 

“Kalau kami ganti, rasanya takut berubah. Nah repotnya kalau pabrik kecap ini tutup, bagaimana ya?” ujarnya sambil tertawa.

Deden menambahkan kadang ada juga pelanggan menyarankan untuk menambah perkedel, telur, tomat atau lainnya. Tapi karena memang dari sananya sudah begitu resepnya, dia tidak mau berspekulasi. Takut kehilangan pelanggan yang sudah biasa dengan rasa Soto Ahri. 

Ia juga mengungkapkan masih mempertahankan proses memasak dan tekniknya. Ia tetap menggunakan daging muda. Yang proses memasaknya tidak membutuhkan waktu lama. 

Daging muda dimasak selama tiga jam agar empuk. Sedangkan daging yang tua akan boros gas, karena dagingnya alot, lama empuknya bisa sampai enam jam.

Perbedaan lainnya, Soto Ahri membuat kaldu sotonya satu hari sebelum dijual. Kaldu yang sudah dibuat akan diendapkan selama semalam. Selain itu, Soto Ahri juga dagingnya tidak bau amis, inilah yang menjadi salah satu hal yang membedakan Soto Ahri dengan soto lainnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement