Sabtu 15 Aug 2015 10:00 WIB

Empat Langkah Hindari Bullying

Rep: c32/ Red: Ani Nursalikah
Stop Bullying
Foto: gabriellamagdalena.blogspot.com
Stop Bullying

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekarang ini banyak remaja atau bahkan anak-anak yang mengalami bullying. Mungkin kamu juga pernah mengalami bullying yang dilakukan oleh orang-orang di sekeliling kamu entah di sekolah, kampus, atau dengan teman-teman kamu sendiri.

Tindakan bullying sendiri sebenarnya tidak hanya terjadi dan dialami oleh anak atau remaja pada zaman sekarang ini saja. Menurut psikolog dari Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo, bullying sebenarnya sudah terjadi sejak lama.

“Dari zaman dulu sebenarnya udah ada, seperti dulu ya ada namanya tas presiden yang bentuknya kotak dan berbahan keras. Nah itu kalau lihat teman-teman dulu waktu remaja semuanya pada punya, nah kalau nggak punya rasanya juga seperti tekanan,” kata Vera.

Mengenai hal itu, ia mengakui walau sejak dulu bully dan peer pressure sudah ada namun bentuknya tidak sevariatif sekarang. Namun zaman sekarang, menurut Vera, bully yang diterima oleh anak-anak remaja sudah tak lagi hanya dalam bentuk perkataan atau tekanan dari teman sebaya. Biasanya karena faktor pubertas, tampilan fisik, dan sekarang ini media sosial juga sangat bisa memicu adanya tindakan bullying yang tidak secara verbal.

Vera mengungkapkan, bullying yang dialami oleh remaja sering kali mereka sulit terbuka sehingga dampaknya bertambah parah. Bahkan, tindakan tersebut baru diketahui setelah dampaknya sudah terlalu ekstrim seperti menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Untuk itu, bagi kalian yang pernah mengalami bullying apapun bentuknya tidak boleh diam dan harus terbuka. Selanjutnya, jika diantara kalian ada yang pernah di-bully teman atau orang-orang di lingkungan kamu, lakukan empat langkah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement