REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan Jalur Samudera Cheng Ho sebagai salah satu destinasi berbasis kultur unggulan Indonesia. Perayaan kedatangan Laksamana Cheng Ho yang digelar setiap tahun di Semarang, akan dimasukkan ke dalam event pariwisata nasional.
"Ini tonggak sejarah yang amat penting bagi pariwisata nasional saat ini. Kita napak tilas, mengenang jejak warisan sejarah maritim dunia dengan jalur Samudera Cheng Ho," ujar Arief Yahya saat menghadiri perayaan 610 tahun kedatangan Laksamana Cheng Ho, Kamis (13/8) di Klenteng Sam Po Kong, Semarang.
Ia mengatakan, kekuatan sejarah ini akan dipromosikan dengan mengajak wisatawan bernostalgia sekaligus berwisata budaya yang bisa menjadi salah satu daya tarik dan unggulan pariwisata Indonesia.
Secara khusus Menpar berharap, peresmian Jalur Samudera Cheng Ho ini dapat meningkatkan kunjugan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia.
Seperti diketahui, outbound wisatawan Tiongkok tahun lalu mencapai 100 juta orang. Namun yang berkunjung ke Indonesia hanya baru mencapai satu persen atau sekitar 1 juta wisatawan.
"Dari jumlah itu, 10 jutanya ditargetkan dari Tiongkok hingga 2019," kata dia.
Mantan Dirut PT Telkom ini juga mengatakan, Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping di sela-sela forum APEC lalu sama-sama sepakat bahwa pariwisata dapat menjadi modal bagi kedua negara untuk menjadi mitra strategis, komprehensif dan konkret.