REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II akan membangun stasiun antara Kota Medan dan Bandara Kualanamu untuk menambah jumlah penumpang yang saat ini masih belum memenuhi target.
Direktur Operasi dan Teknik Djoko Murdjatmodjo usai konferensi pers Konferensi Penerbangan Hijau Internasional di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu, mengatakan rencana tersebut sedang dikaji oleh PT Railink.
"Jadi, ternyata penumpang dari Kualanamu tujuan Medan tidak sebanyak yang kami perkirakan, karena itu sedang dikaji oleh Railink, kami mau coba apakah dibuka dengan stasiun antara, misalnya di Araskabu," katanya.
Sebab Djoko menyebutkan, kereta tersebut baru menampung 20 persen penumpang di Bandara Kualanamu, sementara yang ditargetkan mencapai 30 persen.
"Kalau di Araskabu bisa, kita coba penumpangnya banyak atau tidak, mestinya banyak penumpang yang tersebar. itu bukan hanya bisa mengurangi penggunaan bahan bakar, tapi juga menambah penghasilan Railink," katanya.
Dia mengatakan stasiunnya sudah ada, namun harus dilihat empalasmen agar kereta lain tidak terganggu.
"Perlu dilihat apakah menambah empalasmen atau tidak, itu perlu kajian teknik semua, itu 'kan kereta api yang kita perpanjang ke stasiun bandara, kalau sekarang tidak berhenti di situ," katanya.
Selain membangun stasiun baru, Djoko mengatakan pihaknya juga akan melakukan promosi agar banyak masyarakat yang menaiki kereta tersebut.
"Kebutuhan investasinya belum, nanti itu semua dari Railink," katanya.