REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menjadikan Jakarta Islamic Centre (JIC) yang berlokasi di wilayah Jakarta Utara sebagai salah satu destinasi wisata religi di ibu kota.
"Kita memang ingin menjadikan JIC sebagai salah satu tujuan wisata di Jakarta. Saat ini, kita juga sudah membentuk Unit Pengelola Teknis (UPT) JIC sebagai langkah pengembangan," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, secara umum, JIC harus menjadi pusat studi atau kajian ilmu Islam di Jakarta. Selain itu, JIC juga diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai Islam di Indonesia, terutama di Jakarta.
"Oleh karena itu, supaya peran JIC bisa lebih dikembangkan lagi di ibu kota, tahun ini Pemprov DKI sudah mengucurkan dana hibah sebesar Rp 11 miliar. Diharapkan, JIC bisa berkembang," ujar Basuki.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan salah satu upaya pengembangan JIC yang akan dilakukan Pemprov DKI, yaitu memperpanjang rute sarana transportasi massal ringan atau Light Rail Transit (LRT) hingga JIC.
"Rencana awalnya kan LRT itu mau dibangun sampai Kelapa Gading. Kita mau lebih diperpanjang lagi hingga JIC. Dengan begitu, akses wisatawan untuk mencapai JIC jadi lebih mudah," tutur Basuki.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan saat ini sebanyak enam Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI telah ditugaskan dalam UPT JIC, sehingga diharapkan UPT tersebut dapat langsung menjalankan tugasnya dengan baik dan cepat.
"Kemudian, saya juga ingin supaya JIC membangun sebuah pemondokan untuk siswa-siswi SMK. Apalagi, area JIC kan luas sekali, yaitu sampai 12 hektare. Jadi, modelnya nanti seperti sekolah Husni Thamrin begitu," ungkap Basuki.