Senin 10 Aug 2015 06:37 WIB

Wisatawan Kuliner Ampuh Dongkrak Pertumbuhan Pariwisata

Rep: C39/ Red: Winda Destiana Putri
Salah satu kompleks penjualan kuliner tradisional
Foto: M Syakir/Republika
Salah satu kompleks penjualan kuliner tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Wisatawan Kuliner mendorong pertumbuhan pariwisata asing ke Amerika Serikat, yang mengubah citranya sebagai kiblat cepat saji ke kuliner khas di daerahnya, kata seorang para pejabat ketika mengunjungi pameran Expo 2015 dunia.

Dilansir Japantoday Ahad (9/8) pariwisata asing ke Amerika Serikat pada 2014 naik 7 persen menjadi lebih dari 75 juta wisawatan, memberikan kontribusi 221 juta dollar AS atau sekitar Rp. 2 trilliun untuk perekonomian.

Menurut presiden dan CEO dari merek Amerika Serikat Christopher L Thompson, sebuah organisasi pemasaran pribadi dibuat lima tahun lalu untuk mempromosikan Amerika Serikat sebagai tujuan. Ini hampir memenuhi target pemerintahan Obama dari 55 juta pada 2012 menjadi 100 juta pengunjung pada 2021.

Kenaikan ini bertepatan dengan inisiatif kuliner yang diluncurkan Brand USA untuk menjadikan kuliner sebagai daya tarik utama AS, termasuk penciptaan panduan bagi tujuan-tujuan kuliner utama, menghadirkan cuplikan dari juru masak ternama untuk portal web pilihan Amerika dan mensponsori Food Truck Nation di Expo 2015 di Milan, yang diperkirakan menarik setidaknya 20 juta pengunjung.

Pada tahun kedua fokus kuliner, makanan naik menjadi salah satu dari lima alasan mengapa wisatawan memilih Amerika Serikat sebagai tujuan.

"Kami sudah diakui kuliner sebagai supir nyata pariwisata, dengan semua keragaman yang ditawarkan Amerika Serikat, hal ini menjadi salah satu alasan orang-orang yang datang ke Amerika Serikat," kata Thompson kepada awak media.

Salah satu operator biro travel Alidays yang menyelenggarakan tur wisata untuk warga Italia di Amerika Serikat, Daniele Catania, mengatakan ia telah mulai membuat panduan wisata kuliner untuk pelanggannya. \

"Makanan seperti bahasa. Anda dapat belajar banyak dari sejarah melalui makanan," kata Catania.

Thompson mengatakan, tujuan Brand USA adalah untuk menarik pengunjung tidak hanya ke kota-kota besar yang memiliki masakan terkenal, tapi juga untuk kota-kota kecil dan daerah pedesaan yang juga memiliki cerita makanan yang menarik untuk diketahui.

"Selera tidak memiliki batas," kata pendiri dan CEO International Culinary Center dan direktur paviliun Friends of the USA, Dorothy Cann Hamilton.

Dia mengatakan, hamburger saat sudah dianggap sebagai makanan Amerika  yang lampau, sekarnag  Amerika sedang mengembangkan masakan regional, dengan pengaruh imigran yang kuat.

"Kami tidak berpikir seluruh dunia memahami bagaimana selera regional, jika Anda orang Vietnam dan tinggal di New Orleans,  Anda akan makan banyak udang. Anda perlu melihat itu di New York."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement