Kamis 06 Aug 2015 06:21 WIB

Memasak Secara Ini Bantu Hilangkan Bahan Kimia Beras

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
Semangkuk nasi
Foto: ist
Semangkuk nasi

REPUBLIKA.CO.ID, Beras ternyata bisa mengandung hingga 10 kali arsenik anorganik dibandingkan makanan lainnya. Hal ini pun memicu perhatian global untuk dicarikan solusi. Namun para peneliti menemukan cara mudah untuk secara signifikan mengurangi bahan kimia karsinogenik.

Seperti yang dilansir dalam situs Fox News, Kamis (6/8), sebuah studi dari Universitas Queen Irlandia Utara di Institut Belfast untuk Keamanan Pangan Dunia menemukan bahwa memasak nasi di mesin penyeduh kopi dapat mengurangi sebagian kandungan arsenik dari biji-bijian yang dimasak.

"Ini merupakan terobosan yang sangat signifikan karena ini menawarkan solusi segera untuk mengurangi arsen anorganik dalam makanan," kata Andy Meharg, selaku Profesor Tanaman dan Ilmu Tanah dari Universitas Queen.

Alih-alih mendidihkan beras di satu panci dengan air statis, ceret penapis memasak nasi dengan terus mengaliri air panas pada butir-butir beras. "Kami menemukan bahwa dengan menggunakan teknologi resapan, di mana air rebusan terus melewati beras dalam aliran konstan, kita bisa memaksimalkan penghapusan arsenik," ujar Meharg.

Dengan menggunakan metode pembuat kopi, ilmuwan mampu mengurangi 85 persen dari arsenik anorganik penyebab kanker secara alami yang ditemukan dalam biji-bijian padi. Hal ini menurut penelitian, yang juga dapat diakses dalam jurnal PLOS ONE. 

Beras adalah biji-bijian pokok di banyak daerah di seluruh dunia tetapi karena ia tumbuh pada saat aliran air tinggi atau musim banjir, gandum menyerap arsenik anorganik lebih tinggi dari rata-rata mineral dalam tanah. Paparan kronis arsenik anorganik telah dikaitkan dengan masalah perkembangan penyakit jantung, diabetes, kerusakan sistem saraf, paru-paru, dan kanker kandung kemih.

Kewenangan standar makanan Eropa sebelumnya telah memperingatkan orang terhadap bahaya mengkonsumsi terlalu banyak beras dengan konsentrasi tinggi. Studi baru memiliki tujuan agar bisa merevolusi cara orang mengkonsumsi beras di masa depan. Universitas Queen sekarang mencari cara yang ampuh untuk metode memasak nasi. Serta mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa konsumen bisa segera memiliki teknologi ini di dapur masing-masing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement