REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kementerian Pariwisata optimistis menaikkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari 10 juta menjadi 12 juta orang tahun ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan target tersebut akan dikebut di semester kedua mengingat semester pertama baru mencapai 4,66 juta wisman.
Meski demikian, capaian kunjungan wisman disemester pertama tahun ini sudah melampaui target, yaitu 4,60 juta orang. Angka tersebut juga meningkat 2,34 persen dibandingkan 4,55 juta orang tahun lalu.
"Saya paham bahwa kebijakan dan strategi yang dijalankan tidak akan berubah ditriwulan pertama dan kedua, melainkan triwulan ketiga dan keempat," kata Arief dijumpai di Crisis Center Bandara Internasional Ngurah Rai, Selasa (4/8).
Keyakinan mantan direktur utama Telkom ini berdasarkan implementasi kebijakan bebas visa yang baru saja diterapkan pemerintah.
Per 1 Juli 2015, pemerintah mulai membuka layanan bebas visa untuk wisman asal Australia, Rusia, Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Indonesia sebelumnya juga telah memberlakukan bebas visa bagi wisman asal 15 negara, yaitu sembilan negara anggota ASEAN, serta Hong Kong, Macau, Maroko, Peru, Chile, dan Ekuador. Secara total, ada 45 negara yang menikmati fasilitas ini.
Menurut Arief, kebijakan bebas visa ini baru akan efektif setelah diimplementasikan selama enam bulan. Dia mengasumsikan minimal satu juta wisman berkunjung ke Indonesia setiap bulannya di semester kedua ini , sehingga target 12 juta bisa tercapai hingga akhir tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2015 mencapai 815.148 orang, turun 4,27 persen dibandingkan 851.475 orang pada Juni 2014. Pintu masuk kedatangan wisman terbanyak adalah Bandara Ngurah Rai, sekitar 357.712 orang. Jumlah ini meningkat 8,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.