Selasa 04 Aug 2015 12:15 WIB

Aksara Incung Tarik Wisatawan Asing ke Jambi

Aksara Incung Jambi
Foto: wacananusantara.org
Aksara Incung Jambi

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Tokoh masyarakat Kerinci, Provinsi Jambi Budhi Vrihaspathi Jauhari, mengatakan wisatawan mancanegara (wisman) tertarik untuk mempelajari aksara Incung yang pernah berkembang pada masa lalu di daerahnya.

"Aksara Incung juga menarik perhatian wisman. Bahkan sejumlah wisman menyatakan tertarik untuk mempelajarinya," katanya saat dihubungi dari Jambi, Selasa (4/8).

Budi Vrihaspathi Jauhari yang juga budayawan asal Kerinci itu menjelaskan ketertarikan wisman mempelajari aksara Incung ketika mereka mengunjungi anjungan Sanggar Incung di arena Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK). Saat pameran, kata dia, sejumlah wisman asal Belanda dan Belgia mengunjungi anjungan Sanggar Incung dan mereka menyatakan tertarik untuk mempelajari aksara Incung.

FMPDK yang dibuka sejak 30 Juli dan ditutup 3 gustus 2015 itu, menurut Budi telah dikunjungi ribuan orang, termasuk wisman dari sejumlah negara. Aksara Incung yang pernah tumbuh dan berkembang di Tanah Kerinci pada masa lalu.

"Aksara Incung merupakan aksara tulisan yang digunakan masyarakat suku Kerinci sebelum datangnya tulisan Arab dan Melayu atau sebelum masuknya pengaruh Islam ke daerah ini," kata dia.

Di pihak lain, Ia menjelaskan FMPDK itu sendiri adalah kegiatan pelestarian alam dan budaya, dan juga berdampak untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan, khususnya masyarakat Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

"FMPDK itu ajang nasional, kita berharap pelaksanaan ke depan lebih baik lagi. Kita menyayangkan panitia tidak melibatkan unsur budayawan dalam kegiatan festival ini," kata Budi VJ yang juga pembina Sanggar Incung itu.

Seharusnya, kata dia, pemerintah terutama instansi terkait lebih aktif mensosialisasikan atau mempromisi kegiatan festival tidak hanya di Kerinci dan Kota Sungai Penuh, tapi kabupaten/kota lainnya di luar Jambi. "Promosi yang dilakukan di kabupaten terdekat tidak dilakukan, apalagi luar provinsi. Padahal festival Kerinci itu merupakan agenda pariwisata berskala nasional yang memungkinkan mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Kerinci," kata Budi menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement