REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah kuliner Kota Bandung bernama unik menjadi daya tarik dan buruan para penikmat makanan yang datang ke Kota Kembang.
Tiga kuliner dengan nama unik yakni nasi goreng Jablay di Jalan Soekarno-Hatta, bakso Boedjangan dan mie Merapi di Jalan Pahlawan menjadi lokasi kuliner favorit di kota itu.
"Nasi goreng jablay atau jarang dibelai ditujukan ke indera perasa konsumen, artinya nasi goreng jablay ini hadir untuk membelai lidah konsumen dengan rasa dan sensasi baru," kata pemilik kedai nasi goreng jablay Harry Santosa di Bandung.
Dia mengatakan teknik flaming menjadikan masakan lebih beraroma dan menjadi ciri khas kedainya. Rasa pedas yang berlevel memberikan sensasi baru dan menambah penasaran setiap pengunjung, ada lima level pedas mulai dari level perawan tingting, menggoda, menggairahkan, menghangatkan dan memuaskan.
"Level itu mulai dari yang tidak pedas hingga paling pedas," katanya.
Nama menu sajian pun menjadi daya tarik, ada nasi goreng jablay udik, jablay oriental, jablay hejo ka duit, jablay negro, jablay minion, jablay black white, jablay greentea, jablay dalam selimut dan jablay Italy. Nasi goreng jablay negro dan jablay udik menjadi favorit pelanggan.
"Harga mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu perporsi. Dalam sehari biasanya habis sekitar 100 porsi, kalau weekend bisa sampai 200 porsi," katanya.
Selain itu, ada bakso Boedjangan yang juga menjadi favorit warga Bandung. Bakso Boedjangan bermula dari dugaan bahwa bakso lebih disukai wanita kemudian bakso tersebut diibaratkan laki-laki dan dinamai boejangan karena wanita banyak menyukai bujangan.
"Nama ini hasil diskusi Dengan tim yang tergabung dalam grup cita rasa prima. Kita lucu-lucuan dalam memberikan nama," kata Direktur bakso boedjangan Dian Maunda di Bandung.
Rasa dan daging pilihan menjadi pembeda dengan bakso lainnya dan diproses sendiri mulai dari pembuatan bumbu dan bakso. Terdapat 10 menu mulai harga Rp3 ribu hingga Rp23 ribu, namun yang paling banyak peminatnya yakni bakso super urat, super pedas dan keju.
Ramai pengunjung biasanya pada jam makam siang dan jam enam petang, dalam sehari saat weekday jumlah pengunjung bisa mencapai 300 sementata weekday biasa mencapai 250. Kebanyakan pengunjung domestik kota Bandung tapi wisatawan mancanegara seperti malaysia dan Jepang juga pernah memakan bakso boejangan dan respon mereka baik.
"Saat ini bakso boejangan memiliki enam cabang, di Jl Dopati ukur, Burangrang, BIP, pahlawan dan foodcourt cikutra dan di Garut," katanya.
Adapula mie Merapi atau mie merah putih Indonesia, banyak konsumen yang penasaran pada kuahnya karena dibuat dengan rempah-rempah asli Indonesia.
Sehari biasanya menghabiskan 45 kg mie dengan bumbu racik asli buatan koki mie metapi. Setiap harinya tidak pernah sepi pengunjung, bahkan bisa mencapai ratusan saat weekend.
"Sebenarnya ada 20 menu yang disajikan namun yang jadi favorit di sini mie merapi. Kita bika cabang juga di Jalan Dipati Ukur dan Bandung Indah Plaza," katanya menambahkan.