Senin 20 Jul 2015 07:55 WIB

Destinasi Wisata Tebing Keraton Dipadati Pengunjung

Pemandangan Tebing Keraton
Foto: citra listya rini/ROL
Pemandangan Tebing Keraton

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  --   Tebing Keraton kini menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi orang. Tebing yang ditemukan oleh Asep Sobana ini setahun belakangan namanya begitu meroket bagi mereka pecinta jalan-jalan.

Republika Online (ROL) menyempatkan diri datang ke Tebing Keraton pada Ahad (19/7) siang. Ternyata tidak cukup sulit untuk menjangkau Tebing Keraton. Pengunjung bisa dari McDonald Simpang Dago lurus terus ke arah Sheraton sampai melewati Dago Tea House dan Terminal Dago.

Tidak jauh dari Terminal Dago, ada jalan bercabang. Yang ke kiri menuju Dago Giri, yang ke kanan ke arah Bukit Dago Pakar, ambil yang ke arah Dago Pakar.

Dari sana beberapa ratus meter ada cabang lagi. Kalau yang kiri ke Dago Bengkok, sedangkan yang ka nan masih ke arah Bukit Dago Pakar, belok kanan. Beberapa ratus meter dari sana, dekat Indomaret di sisi kiri jalan, ada belokan ke kiri ke arah Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Juanda, belok kiri.

Setelah itu, Anda akan menemui jalan menanjak beberapa ratus meter, di sebelah kiri ada gerbang masuk dan tempat parkir luas untuk Tahura, namun masih lurus terus.

Lalu tidak jauh dari sana ada jalan bercabang di dekat warung. Jalanan ke kanan ada tulisan Bukit Pakar Utara. Ambil yang ke kanan, jalan akan makin menanjak dan kondisinya cukup rusak karena berbatuan. Di sebuah percabangan, ada papan petunjuk yang bertuliskan "Tebing Karaton" dengan anak panah ke kiri.

Mengingat saat ini sedang libur Lebaran, pengunjung Tebing Keraton pun membludak. Butuh jarak tempuh 2,5 kilometer menuju Tebing Keraton dari parkiran mobil atau motor para pengunjung. Lantaran jarak tempuh yang cukup jauh dan medan jalan yang cukup merepotkan karena menanjak, ROL menggunakan jasa ojek menuju Tebing Keraton.

Jika ingin menggunakan jasa ojek, ROLers harus merogoh kocek Rp 15-25 ribu untuk menuju Tebing Keraton. Lima sampai sepuluh menit, ROLers pun sampai area Tebing Keraton. Ups, jangan lupa bayar sebesar Rp 11 ribu per orang untuk memasuki kawasan Tebing Keraton.

Setibanya di pinggiran Tebing Keraton, banyak para pengunjung yang sibuk berfoto selfie. Ada yang foto bareng pacar, keluarga maupun teman. Salah satu pengunjung yang ROL jumpai adalah Desy. Pengunjung asal Jakarta ini sengaja datang ke Dago untuk berfoto selfie di Tebing Keraton bersama suaminya, Juned.

"Kita sengaja ingin ke Tebing Keraton karena salah satu destinasi wisata yang lagi booming. Ternyata aslinya benar bagus seperti foto-foto Tebing Keraton yang ramai beredar di media sosial," kata Desy yang bekerja di bank milik pemerintah ini.

Keket, pengunjung lainnya juga mengaku terpukau melihat keindahan Tebing Keraton. Perempuan berjilbab ini juga datang langsung dari Jakarta untuk berwisata murah meriah ke Tebing Keraton bersama keluarganya.

"Saya sebelumnya lihat Tebing Keraton di televisi. Pemandangannya bagus sekali jadi saya penasaran ingin langsung melihatnya. Biasanya Bandung kan terkenal wisata belanja dan kuliner, nah sekarang ini justru Tebing Keraton yang lagi terkenal jadi saya datang deh," ujar perempuan lulusan Universitas Padjajaran (UNPAD) ini.

Tebing Keraton belakang hutan diselimuti kabut dan gunung-gemunung di bawah sana. Suasana mistis alami terbentang di belakang sana. Pemandangan itu sudah akrab di mata para aktivis media sosial.

Tebing Karaton terletak di Kampung Ciharageum puncak, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung tersebut.  Mengunjungi Tebing Karaton, kita akan disambut angin semriwing khas pegunungan.

Pemandangan tepat berada di depan kita, akan terlilat gagahnya gugusan Gunung Tangkuban parahu, dengan Kecamatan Lembang dan Kecamatan Cibodas di bawahnya. Bergeser ke selatan, pemandangan Kota Bandung menjadi pelengkap keindahan panorama di kawasan Patahan Lembang itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement