REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Jumlah wisatawan yang berkunjung ke beberapa tempat rekreasi di Kabupaten Bandung ditenggarai berkurang pada tahun ini. Pengurangan jumlah wisatawan diduga akibat lemahnya ekonomi nasional.
Kondisi tersebut amat dirasakan di salah satu lokasi wisata di Soreang, Kabupaten Bandung, yakni Kolam Renang Kampoeng Sawah. Tempat rekreasi ini menjadi tujuan untuk berlibur bagi sejumlah warga lokal Kabupaten Bandung.
Pengelola Kolam Renang Kampoeng Sawah, Teza Hadinata, menuturkan, tahun ini jumlah pengunjung pada H+1 lebaran mengalami pengurangan.
Biasanya, dari pagi hingga siang, tempat rekreasi tersebut bisa menerima sampai 3000 pengunjung, baik itu dari warga lokal ataupun warga luar Bandung.
"Biasanya, kalau di tahun lalu, dari pagi sampai siang, kita bisa menerima 3000 orang, tapi sekarang baru 1500-an," ujar Teza kepada Republika, Sabtu (18/7).
Namun, dalam mengurus jumlah pengunjung yang datang, ia mengaku lebih nyaman melayani pengunjung pada H+1 lebaran tahun ini. Sebab, pengunjung datang secara bergiliran. Ketika beberapa pengunjung datang, pulang, lalu datang lagi pengunjung yang lain.
Hal ini berbeda dengan tahun lalu. Pada H+1 lebaran tahun lalu, pengunjung datang secara bergerombolan. Sekali datang, bahkan bisa langsung sampai puluhan orang. "Kalau tahun ini tuh lebih enak pola kedatangan pengunjungnya," ujar dia.
Menurut Teza, besok hari, Ahad (19/7), jumlah pengunjung yang berekreasi di Kolam Renang Kampoeng Sawah juga tak akan melampaui jumlah pengunjung di tahun lalu. "Riskan juga kalau melihat orang yang datang sekarang, kayaknya besok juga kenaikannya enggak terlalu signifikan," tutur dia.
Namun, kata dia, puncak dari jumlah pengunjung yang datang akan terjadi besok. Meski Senin sampai Rabu masih banyak yang libur, tapi kebanyakan orang enggan untuk berwisata di hari-hari biasa. "Kalau tahun lalu, karena H+1 itu ada di weekend, jadi kita dalam beberapa hari ramai mulu," ujar dia.
Teza melanjutkan, tempat rekreasi kolam renang tersebut mulai sepi pengunjung setelah agenda pemilihan presiden dilakukan. Sejak saat itu, kata dia, sejumlah anak usaha dari Kampoeng Sawah, seperti warung makan, juga ikut terimbas.
"Jadi usaha-usaha yang lainnya juga pada menurun omsetnya, kayaknya efek setelah pilpres," kata dia.
Menurut dia, efek setelah pilpres ini membuat daya beli masyarakat berkurang. Akibatnya, beberapa sektor penggerak ekonomi di daerah, salah satunya wisata, juga ikut merasakan dampaknya.