REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan mudik dengan menggunakan sepeda motor dalam rute yang tergolong panjang pastinya sangat melelahkan. Apalagi berboncengan dengan anak akan menambah perhatian yang harus dibagi.
Kondisi jalan yang macet dan penuh kendaraan seperti mobil bahkan truk, bisa saja meningkatkan risiko. Oleh karena itu, kehati-hatian dalam memersiapkan perjalanan mudik memakai sepeda motor harus diperhatikan. Kondisi-kondisi yang sering terjadi pada anak kecil selama di perjalanan yaitu mengantuk hingga tertidur, tidak nyaman, buang air dan rewel.
Sehingga bagi pemudik yang memakai motor sekaligus membawa anak kecil harus menggunakan sabuk bonceng yang kuat dan nyaman untuk anak. Perhatikan pula pemasangan sabuk supaya sudah dilakukan dengan benar sebelum berangkat. Jangan sampai menyesal akibat terburu-buru, sabuk bonceng lepas dan menimbulkan risiko kematian.
Selanjutnya, siapkan perlengkapan kebutuhan anak dan pastikan dikemas dalam tempat yang mudah di buka saat diperjalanan. Hindari membongkar keseluruhan muatan sehingga harus mengemas ulang barang bawaan karena hanya menyita waktu.
Khusus bagi anak yang masih bayi, bawalah stok pampers dan air. Berperan aktiflah memeriksa anak sesekali apakah ingin buang air besar, buang air kecil atau tidak. Hindari anak buang air besar dari awal perjalanan lalu dibiarkan dan baru dibuka setelah sampai di tempat tujuan mudik. Pasalnya hal itu bisa menyebabkan penyakit.
Selain itu, pakailah penutup kepala, masker untuk anak dan helm bila anak sudah memungkinkan menggunakannya. Obat-obatan juga penting untuk anak, apalagi kondisinya kurang fit.
Terkait posisi anak di motor, sebaiknya jangan tempatkan anak di depan pengendara. Jika terpaksa maka seharusnya menghadap pengendara seperti posisi merangkul. Hal itu guna menghindari hembusan angin langsung yang sangat berbahaya bagi kesehatan anak.
Namun di balik itu, psikolog anak, Ratih Zulhaqqi, M.Psi menyarankan kalau bisa anak tidak diajak mudik menggunakan motor. "Disarankan kalau naik motor ya lebih baik naik kendaraan umum sih, soalnya bahaya," terangnya.