REPUBLIKA.CO.ID, Para orang tua biasanya bingung untuk memulai perbincangan dengan sang buah hati mengenai makna sesungguhnya Idul Fitri. Anak di bawah umur 5 tahun pun sebatas tahu kalau Hari Raya Idul Fitri ialah momen yang menyenangkan. Mereka hanya mengingat hari Lebaran karena adanya ketupat, kue, baju baru, uang pemberian saudara dan kerabat, serta berkumpulnya keluarga besar dan sebagainya.
Sementara berbeda dengan anak di atas usia 5 tahun. Seharusnya, pada umur dimana anak sudah mulai bersekolah, maka dia sudah harus diberitahu perlahan mengenai makna Idul Fitri.
Menurut Vera Itabiliana K Hadiwidjojo, psikolog anak dari Lembaga Terapan Universitas Indonesia (UI), mengatakan saat terbaik mengajarkan anak tentang Lebaran adalah saat setelah berbuka puasa. Ketika itu orang tua bisa mulai mengobrol dengan bahasa mudah dan santai tentang makna hari kemenangan.
"Beritahu saja kepada anak bahwa kegiatan bermaaf-maafan bertujuan agar dapat melalui lembaran baru berikutnya dengan lebih baik lagi,” ujar Vera.
Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri, anak juga harus dijelaskan bahwa ada beberapa hal yang sebenarnya tidak perlu rutin dilakukan. “Beritahu kepada anak secara santai bahwa Idul Fitri tak harus selalu membeli baju lebaran,” katanya menjelaskan.
Akan tetapi yang terpenting ialah makna silahturahimnya, dengan cara bermaaf-maafan antarsesama. “Berapapun usia anak bisa untuk mulai dijelaskan mengenai makna Idul Fitri, namun untuk anak di bawah usia 5 tahun pengertian makna Idul Fitri dapat lebih disederhanakan lagi.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika
