REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia Wisata Indonesia (Asita) Asnawi Bahar mengatakan, untuk mengatasi nasib para turis yang terkena imbas erupsi Gunung Raung, baik domestik maupun internasional, harus dilakukan kerja sama semua pihak. Mulai dari jasa transportasi, penginapan serta kuliner untuk para wisatawan.
Karena menurutnya, pariwisata Indonesia akan terancam jika para penyedia jasa hanya memikirkan bisnisnya sepihak, mengacuhkan nasib para turis dan citra pariwisata Indonesia.
"Kalau secara sepihak membatalkan atau cancel atau menghanguskan uang turis yang terlambat datang akibat Raung, ini sangat berat untuk turis. Dan citra pariwisata Indonesia juga terganggu," tutur Asnawi pada Republika, Senin (13/7).
Ia meminta agar semua pihak untuk saling bantu dan pengertian. "Demi parwisata Indonesia," tegasnya.
Seperti diketahui, pasca erupsi Gunung Raung yang terjadi beberapa hari lalu, penerbangan menuju Denpasar, Bali, terganggu. Sebanyak 160 jadwal penerbangan domestik dan 117 penerbangan internasional dibatalkan akibat semburan debu vulkanik yang terdampak hingga mencapai Pulau Dewata.
Selain itu, Bandara Ngurah Rai Denpasar dan tiga bandara lain diantaranya Bandara Internasional Lombok, Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember, juga ditutup akibat debu vulkanik dari erupsi Gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur.