REPUBLIKA.CO.ID, Bulan Ramadhan hampir habis. Menjelang Lebaran, orang tua bisa mulai memberikan pendidikan ke anak mengenai makna Hari Raya.
Banyak orang tua yang terkadang bingung bagaimana cara yang baik dalam memberikan makna ibadah puasa kepada putra-putri mereka. Agar sang anak dapat mengerti hakikat puasa itu sendiri, peran orang tua sangat penting untuk memberikan edukasi sejak dini kepada si kecil.
Menurut Vera Itabiliana K Hadiwidjojo, psikolog tumbuh kembang anak dari Universitas Indonesia, anak biasanya masih belum mengerti makna puasa secara abstrak itu sendiri. Sehingga orang tua bisa lebih menyederhanakan lagi pemahamannya kepada buah hati mereka.
“Belajar untuk menahan marah, bisa dimulai dari memberitahu mereka tidak boleh menjelek-jelekkan kakaknya atau adiknya” ujar Vera.
Menjelang Lebaran orang tua dapat mengevaluasi pencapaian apa yang selama ini ditunjukkan oleh si buah hati. Mulai dari menghitung berapa banyak anak telah berpuasa penuh hingga sikap yang mereka tunjukkan selama berpuasa. “Orang tua bisa memberikan pengertian mengenai puasa tergantung proses berjalannya kemarin seperti apa melalui evaluasi,” tambah Vera Itabiliana.
Tentunya orang tua harus memberikan pengertian bahwa puasa tak hanya sekedar menahan haus dan lapar saja, akan tetapi juga menjaga sikap dan perilaku. Obrolan kepada anak dianjurkan dilakukan secara santai dan menggunakan bahasa sehari-hari, tidak perlu bahasa yang berat agar mudah dipahami si kecil. Bisa saat sehabis buka puasa, dibuka obrolan ringan mengenai manfaat berpuasa selama sebulan penuh dengan anak.