REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan penutupan sejumlah bandara terutama Bali dan Lombok akibat aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur akan mengganggu pencapaian target kunjungan wisman.
Menpar Arief Yahya di Jakarta, Jumat (10/7) mengatakan adanya penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali, akan berdampak pada terganggunya pencapaian target kunjungan wisman tahun ini.
"Bali merupakan pintu utama kedatangan wisman ke Indonesia, yang berkontribusi sekitar 40 persen dari total kedatangan," kata Menpar Arief kepada wartawan.
Ia menambahkan, dalam setiap harinya ada 10 ribu wisman datang melalui Bandara Ngurah Rai, bahkan pada bulan-bulan "peak season" seperti Juli dan Desember, jumlah kedatangan per hari bisa mencapai 11 ribu.
"Kalau letusan Gunung Raung berkepanjangan, yang berarti penutupan Bandara Ngurah Rai dan bandara-bandara sekitarnya juga berkepanjangan, maka akan mengganggu usaha kita mencapai target," kata dia.
Namun pihaknya akan tetap mengantisipasi penutupan bandara itu dengan cara lain salah satunya dengan memperbanyak dan mengembangkan wisata "overland".
Menteri juga yakin letusan Gunung Raung merupakan wujud bencana alam yang bisa terjadi dimana saja sehingga tidak akan mengurangi minat wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Tanah Air.
"Kita akan promosikan jalan darat untuk wisata ke Bali, sekaligus mempromosikan destinasi wisata yang dilalui dari Surabaya sampai Banyuwangi."
Tahun ini pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisman akan mencapai 10 juta orang sampai tutup tahun. Hingga 2020 jumlahnya diharapkan bisa mencapai 20 juta orang pertahun.