REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengelola Taman Margasatwa Kebun Binatang Bandung memberlakukan penyesuaian tarif masuk ke lokasi wisata itu dari Rp 20.000 per orang menjadi Rp 26.000 per orang mulai 17 Juli 2015 atau hari pertama libur Lebaran 2015.
"Penyesuaian harga tiket itu sudah termasuk sumbangan PMI sebesar Rp 1.000 yang mana sebelumnya Rp 500. Penyesuaian itu akan berlaku mulai tanggal 17 Juli 2015," kata Seksi Humas Humas Kebun Binatang Kota Bandung Sudaryo di Bandung, Selasa (7/7).
Menurut dia penyesuian harga tiket masuk itu tidak didasarkan atas komersialisasi, melainkan untuk menutupi kebutuhan operasional karena tahun kemarin telah mengalami defisit.
"Kami Lembaga Konservasi dan milik individu, otomatis biaya operasional menjadi tanggung jawab kami," katanya.
Menurut dia sebesar 60 persen dari penghasilan per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional. Selain itu, kata Sudaryo, rencananya akan menambah beberapa wahana, seperti taman anak-anak, gajah tunggang dan unta tunggang.
Selain itu pihaknya menambah jumlah loket, di pintu satu menjadi sepuluh loket, pintu dua dan tiga menjadi enam loket. Lebih lanjut ia menambahkan jumlah permintaan tiket setiap tahunnya fluktuatif dan tidak pernah kekurangan tiket. Pada libur Lebaran tahun ini 200 ribu tiket akan disediakan. Ia mengatakan liburan lebaran tahun 2014 tiket terjual mencapai 179 ribu, dengan hitungan 60 persen warga Bandung dan 40 persen luar Bandung.
"Liburan nanti kami targetkan lebih dari jumlah sebelumnya, sebab rencananya penghasilan tahun ini selain untuk kebutuhan operasional juga bertujuan menutupi defisit tahun lalu," katanya.
Sudaryo menyadari, Kebun Binatang Bandung menjadi salah satu tujuan wisata pada saat libur lebaran. Persiapan lainnya, yakni penambahan petugas kebersihan. Jumlah yang dibutuhkan kata dia sebanyak 20 orang untuk kebun binatang yang luasnya 14 hektar.
"Hari-hari biasa, untuk membersihkan seluruh kebun binatang ini cukup oleh empat orang. Untuk hari libur kami tambah 16 orang," katanya.
Sudaryo menyadari kebun binatang itu adalah satu-satunya yang ada di Bandung. Bukan hanya sebagai tempat wisata, melainkan sebagai lembaga konservasi, tempat penelitian dan wisata pendidikan bagi anak TK sampai SMA.
Untuk mewujudkannya, kata Sudaryo, akan semaksimal mungkin ingin memberikan kesenangan dan kenyamanan, seperi soal kebersihan.
"Saya harap kebun binatang Bandung tetap menjadi tujuan wisata masyarakat, tertib membeli tiket dan kami tidak ingin mengecewakan pengunjung," katanya menambahkan.