REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah hotel melati di Kota Denpasar dan sekitarnya tingkat huniannya mulai bertambah, diperkirakan seusai Hari Raya Idul Fitri akan semakin baik karena banyaknya kunjungan wisatawan dalam negeri.
Panca, salah seorang karyawan hotel melati di Jalan Diponogoro Denpasar, Selasa (7/7) menjelaskan, sewa kamar hotel hingga kini masih tetap tidak mengalami perubahan.
Ia mengatakan, untuk kamar kelas ekonomi Rp 100 ribu per hari, sedangkan untuk kelas VIP dengan harga sewa Rp 250.000 per hari.
"Kalau nanti pas hari raya Idul Fitri atau saat libur lebaran harga sewa penginapan bisa naik, sekitar 30-40 persen," ujar Panca.
Dengan kenaikan sewa kamar tersebut maka kamar kelas ekonomi yang tadinya Rp 100.000 bisa menjadi Rp 130.000 dan untuk kelas VIP pada hari biasa Rp 250.000 menjadi Rp 285.000.
Sejumlah pemudik mulai datang dari luar Bali memesan kamar hotel melati di sekitar kota Denpasar. Mendekati Lebaran wisatawan dalam negeri yang berkunjung ke Bali diperkirakan terus meningkat.
"Perkiraannya tingkat hunian hotel mencapai 30 persen atau lebih lebih, mengingat Bali hingga kini masih menjadi daerah tujuan wisata yang favorit," ujar Panca yang mengaku "panen" tamu setiap liburan panjang seperti Idul Fitri maupun akhir tahun.
Bahrul, salah seorang perajin setempat mengaku sudah membuat cinderamata pernak-pernik lebaran berupa hiasan lampion Ramadhan.
Gagasan membuat lampion Ramadhan berawal dari coba-coba yang ternyata cukup diminati konsumen. "Sebenarnya membuat lampion ramadhan ini awalnya hanya coba-coba, namun setelah dibuat banyak wisatawan domestik yang datang untuk membelinya," ujarnya.