Senin 06 Jul 2015 12:18 WIB

Orang Kaya Indonesia Pentingkan Keluarga

Rep: C34/ Red: Djibril Muhammad
Orang kaya raya (ilustrasi)
Foto: spdi.eu
Orang kaya raya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Visa Affluent Study 2015 menemukan, dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Pasifik, orang kaya (affluent) di Indonesia bekerja lebih keras untuk kepentingan keluarga.

Studi yang dilakukan di delapan negara itu menelusuri berbagai kebiasaan kalangan affluent. Misalnya, kebiasaan berbelanja, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, pengaturan keuangan, dan pandangan terhadap pentingnya pendidikan dan pengembangan holistik anak.

Dikutip dari rilis yang diterbitkan Visa, studi menunjukkan affluent Indonesia kurang mementingkan kesenangan pribadi. Salah satu indikatornya, affluent Indonesia menempati urutan kedua setelah India dalam bekerja di waktu libur akhir pekan.

Hampir tiga perempat dari kelompok ini setidaknya bekerja paling sedikit satu kali di waktu libur akhir pekan dalam sebulan terakhir. Sementara sisanya bekerja lebih dari tiga akhir pekan dalam sebulan terakhir.

Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia mengatakan, studi tersebut menunjukkan affluent Indonesia mengutamakan kesehatan, kemapanan keuangan, dan keluarga. Para affluent Indonesia menganggap liburan keluarga sebagai pengeluaran diskresioner terpenting.

"Menyediakan pendidikan terbaik dan memberikan warisan untuk anak-anak juga dianggap sebagai hal yang utama bagi kelompok ini," ungkap Ellyana.

Temuan itu semakin memperkuat kesimpulan bahwa sekalipun bekerja keras, kelompok affluent Indonesia masih menaruh prioritas utama bagi keluarga dalam kehidupan mereka.

Tujuh dari 10 affluent Indonesia percaya bahwa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka sangatlah penting. Sebanyak 80 persen memilih pendidikan di dalam negeri agar anak-anak tetap berada dekat dengan keluarga.

Terkait warisan, 90 persen (tertinggi di antara negara-negara lain) dari kelompok itu mengatakan akan meninggalkan warisan untuk anak-anak mereka. Perhiasan, properti, dan mobil merupakan barang-barang yang paling sering diwariskan.

Berdasarkan studi ini, rata-rata affluent Indonesia menginjak usia akhir 30 tahun, dengan pendapatan rata-rata 350 juta rupiah per tahun. Sebanyak 90 persen affluent Indonesia telah menikah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement