Ahad 05 Jul 2015 15:39 WIB

Seram, Dua Pria Ini Buat Permainan Simulator Kematian

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Simulator kematian di Cina
Foto: Odditycentral
Simulator kematian di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Kematian pasti datang pada setiap orang, tapi tiap orang pasti tidak tahu bagaimana rasanya kematian. Mungkin istilah tersebut mendorong dua warga Cina membuat simulator kematian ini.

Simulator kematian bernama Samadi-4D Experience of Death bukan hanya permainan biasa di taman hiburan, pengunjung yang datang akan merasakan proses kremasi secara akurat. Permainan ini sudah diluncurkan sejak September tahun lalu di taman bermain Window of the World Shanghai, Cina.

Permainan simulator kematian ini mengajak pengunjung untuk merasakan dari awal kematian hingga proses hidup kembali. Pengunjung diajak melewati serangkaian tantangan untuk menghindari kematian, kemudian pengunjung diminta berbaring di sebuah peti mati dan diangkut ke rumah duka buatan. Setelah itu, pengunjung siap-siap merasakan proses upacara kematian dan udara panas hingga 40 derajat celcius dengan penataan cahaya sehingga membuat mereka merasa sedang dikremasi.

Setelah proses kremasi selesai, pengunjung akan menemukan lingkaran pada langit-langit dan harus mencapai tempat itu sebagai tanda pengunjung melakukan proses kelahiran kembali.

Permainan unik ini diciptakan oleh Ding bersama Huang Wei-ping melalui penelitian terlebih dahulu. Mereka secara nyata mempelajari proses kremasi yang dilakukan hampir oleh setengah warga Cina. Selain itu, dua pria ini menemukan fakta bahwa hanya beberapa orang saja yang nyaman dengan menghadapi kematian. Mereka menyadari bahwa hal itu karena kurangnya pemahaman sehingga membuat rasa takut luar biasa.

Sebagai salah satu penelitian untuk membuat simulator, mereka berdua pergi ke krematorium dan merasakan langsung tempat di mana tubuh manusia dikremasi.

"Kontroler dari krematorium juga sangat gugup, ia biasanya hanya berfokus pada pengiriman tubuh, tetapi tidak pada membawa mereka kembali," ujar Huang, dilansir dari Odditycentral, Sabtu (4/7).

Ia menjelaskan awal ketertarikannya dengan kematian karena proses pencarian jiwa, sedangkan Ding ketika saat mencari makna dari hidup.

Proyek ini merupakan hasil penggalangan dana melalui website Jue.so, dan mengumpulkan dana lebih dari 410.000 yuan atau kira-kira Rp 893 juta dalam waktu tiga bulan. Menurut Huang, ternyata banyak orang Cina yang penasaran tentang kematian.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement