Selasa 30 Jun 2015 13:47 WIB

Puluhan Pengusaha Travel Bergabung Genjot Wisata Halal

Wisata Halal.  Suasana restoran 'Caravasar de Qurtuba' yang berada di dekat masjid di Cordoba, Spanyol. Restoran ini adalah satu-satunya yang telah mendapatkan sertifikat halal di Spanyol.
Foto: EPA/Rafa Alcaide
Wisata Halal. Suasana restoran 'Caravasar de Qurtuba' yang berada di dekat masjid di Cordoba, Spanyol. Restoran ini adalah satu-satunya yang telah mendapatkan sertifikat halal di Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisata halal dalam beberapa waktu belakangan terus meningkat. Hal itu terjadi bukan karena sekadar tren, tapi juga kebutuhan akan wisata halal yang memang tinggi.

"Wisata halal saat ini memang terus berkembang pesat. Bahkan tidak sekadar tren, tapi sudah menjadi kebutuhan dari wisatawan," ujar Cheriatna selaku Dirut PT. BDR Konsorsium kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Kebutuhan yang dimaksud, lanjut Cheriatna bukan terbatas berkunjung pada destinasi yang memiliki kaitanya dengan Islam. Tapi lebih pada pemenuhan berbagai kebutuhan dasar seperti makanan halal, tempat ibadah dan lainnya.

Perkembangan wisata halal juga semakin pesat lantaran negara-negara tujuan wisata semakin sadar pentingnya unsur halal bagi wisatawan. Sebut saja negara macam Korea Selatan, Jepang, Cina serta sejumlah negara-negara Eropa dan Amerika lainnya.

Mereka terus berbenah diri menyiapkan wisata halal bagi pengunjung. Tidak hanya bagi muslim, tapi juga wisatawan pada keseluruhan. Sebab makanan yang halal tentunya sudah memenuhi standar kelayakan untuk semua orang.

"Jadi wisatawan yang bepergian bersama keluarga atau siapapun, tidak was-was dalam perjalananya," ujar Cheriatna.

Berangkat dari pasar wisata halal yang tinggi itulah Cheriatna bersama para pelaku bisnis industri pariwisata dalam komunitas Bisnis Dari Rumah (BDR) yang notabene berbasis UKM membentuk konsorsium berbentuk Perseroan Terbatas bernama PT BDR Konsorsium. Melalui konsorsium ini mereka membentuk produk wisata halal untuk kemudian dipasarkan secara bersama-sama.

Melalui konsorsium ini juga para travel agent bisa menggabungkan jumlah wisatawan untuk diberangkatkan secara bersama.

"Kalau travel jalan sendiri-sendiri dengan jamaah sedikit kan jadi rugi. Kalau bareng-bareng kan jamaah jadi banyak dan ongkos produksi jadi bisa ditekan dan bisa lebih menguntungkan," kata dia.

Saat ini konsorsium telah memiliki sejumlah produk wisata halal. Diantaranya paket perjalanan wisata ke Cina, Korea, Jepang, Dubai, Mesir dan sejumlah negara lainnya serta perjalanan Umrah dan Haji.

Tidak hanya outbound, pihaknya juga menyiapkan untuk paket wisata halal dalam negeri. Hal tersebut guna menjaring wisatawan dari luar ke Indonesia (inbound).

"Masih banyak peluang lain yang bisa digarap dengan bersama-sama," kata dia.

Konsorsium saat ini juga menawarkan kepada travel-travel untuk bisa bergabung menjadi anggota dengan manfaat bisa menjual secara bersama paket tour muslim dan bisa belajar bersama di industri pariwisata yang sangat dinamis.

"Keuntungan bagi member konsorsium juga adalah penggunaan sistem travel berbasis web dan juga desktop yang dapat memudahkan pemilik travel melakukan kegiatan bisnis dan berkomunikasi sesama anggota," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement