Selasa 09 Jun 2015 09:02 WIB

Ayat-Ayat Adinda, Angkat Realita Sulitnya Menjadi Kelompok Berbeda

Pasangan selebritis Surya Saputra (kanan) dan Cynthia Lamusu berpose usai konferensi pers tentang film
Foto: Antara/Rossa Panggabean
Pasangan selebritis Surya Saputra (kanan) dan Cynthia Lamusu berpose usai konferensi pers tentang film "Ayat-Ayat Adinda" di Epicentrum XXI, Jakarta, Senin (8/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara demokrasi dan multikultural, wajar jika terdapat banyak perbedaan di Indonesia. Hanya saja tidak semua perbedaan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Jika terdapat satu kelompok melakukan aktivitas yang sedikit berbeda dengan kebiasaan, label sesat akan dengan mudah disematkan. 

Hal itulah yang coba diangkat film "Ayat-Ayat Adinda". Satu film yang tidak hanya dikerjakan oleh satu rumah produksi, namun lima rumah produksi. Hal ini menggambarkan bahwa isu ini sangat besar sehingga dibutuhkan lima rumah produksi yang notabene sudah memiliki nama untuk kerja sama. 

Kelimanya adalah MVP Pictures, Studio Denny JA, Dapur Film, Argi Film, dan Mizan Production.

“Ciri-ciri film Mizan adalah yang punya pesan moral dan pendidikan. Khusus film ini, ini film mizan yang bekerja sama dengan beberapa studio lain. Ini adalah film yang merupakan bagian dari kampanye Islam Cinta oleh Gerakan Islam Cinta,” ujar Haidar Bagir dari Mizan Production dalam peluncuran film tersebut, Senin (8/6) malam di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta. 

Sementara Hanung Bramantyo dari Dapur Film mengatakan film ini menunjukkan wajah Islam yang penuh cinta. Tema-tema seperti itu dikatakan Hanung pernah ia tampilkan di dua film sebelumnya, "? (baca: Tanda Tanya)" dan juga "Cinta Tapi Beda". 

"Ayat-Ayat Adinda" bercerita tentang Adinda (Tissa Biani Azzahra), seorang anak SD yang memiliki suara luar biasa. Ia kemudian menjadi pilihan utama mewakili sekolahnya di perlombaan qasidah. Hanya saja keinginanya itu terhambat sang ayah, Faisal (Surya Saputra) yang melarangnya ikut di berbagai kegiatan. 

Pelarangan ini lantaran Faisal tidak ingin anaknya terlalu menonjol. Tanpa diketahui Adinda, keluarganya selama ini mengikuti kelompok yang selama ini dianggap sesat oleh masyarakat. Karena itu Adinda selalu melihat rumahnya tertutup dan berpindah-pindah. 

Namun keinginan Adinda untuk berprestasi di agama terus dilakukan. Hingga dia diam-diam mengikuti ajang MTQ. Berkat suara merdunya Adinda langsung terlihat menonjol. Hanya saja lafal yang ia dengungkan dianggap berbeda dengan praktik baca Alquran yang dipraktikkan secara umum. 

"Kenapa sekarang ini menjadi berbeda itu begitu sulit. Kenapa terhadap perbedaan tidak bisa menerima. Padahal sebelumnya Indonesia tidak seperti ini," ujar Salman Aristo selaku penulis skenario. 

Salman pun berharap lewat film ini masyarakat dapat lebih menghargai adanya perbedaan. "Memang harus bisa menerima perbedaan," ujarnya. 

Selain Surya Saputra dan Tissa Biani, film ini turut dibintangi Cynthia Lamusu,"Ayat-Ayat Adinda" rencananya mulai tayang 11 Juni mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement