Sabtu 27 Jun 2015 09:40 WIB

Serangan Teror Dianggap Turunkan Pariwisata Tunisia

Rep: C07/ Red: Winda Destiana Putri
Salah satu wisata di Tunisia
Foto: Allwomenstalk
Salah satu wisata di Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, SOUSSE -- Serangan yang terus terjadi di Tunisia bisa menyebabkan pendapatan pariwisata Tunisia menurun. Padahal saat ini Tunisia sedang meningkatkan pendapatan di bidang pariwisata.

"Ekonomi Tunisia sangat tergantung pada pariwisata dan pendapatan yang sekarang akibat serangan teror bisa menyebabkan Tunisia dalam kesulitan di persimpangan kritis dalam transisi politik," kata Analis Afrika Utara, Geoff Porter dikutip dari AP, Sabtu (27/6).

Menurutnya buntut dari berbagai serangan menyebabkan banyak wisatawan ingin segera meninggalkan negara tersebut.

Sejak menggulingkan diktator sekuler pada tahun 2011, Tunisia telah diganggu oleh serangan teror, meskipun hanya baru-baru ini mereka menargetkan sektor pariwisata, yang membuat naik hampir 15 persen dari PDB. Pariwisata sangat penting di kawasan wisata pantai seperti Sousse.

Sebelumnya telah terjadi penembakan secara brutal di pantai Sousse, Tunisia. Dalam penembakan tersebut sebanyak 37 orang tewas dan 36 lainnya terluka.

Menteri Dalam Negeri Tunisia mengatakan kebanyakan korban merupakan turis mancanegara. Beberapa diantaranya berasal dari Ingriis, Jerman Belgia dan warga Tunisia sendiri. Setelah kejadian tersebut Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi langsung mengunjungi Rumah Sakit Shaloul untuk melihat kondiri korban luka-luka.

Pelaku melakukan aksinya dengan menyamar seperti turis yang pergi berenang. Namun ada senjata laras panjang di dalam payung yang dibawanya. Dia ditembak mati setelah saling tembak dengan polisi.

Rafik Chelli, sekretaris negara dari Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh seorang mahasiswa muda yang sebelumnya tidak diketahui pihak berwenang. Mengamuk di RIU Imperial Marhaba Hotel berakhir ketika ia ditembak mati oleh polisi.

Serangan di Tunisia tersebut merupakan kejadian terburuk di Tunisia, setelah beberapa bulan lalu juga terjadi  serangan di museum nasional di Tunisia yang menewaskan 22 orang, lagi sebagian besar wisatawan, dan telah dipertanyakan kemampuan pemerintah yang baru terpilih untuk melindungi negara.

Pembunuhan di resor Tunisia Sousse terjadi pada waktu yang sama sebagai bom di sebuah masjid Syiah di Kuwait dan serangan terhadap pabrik milik AS di Perancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement