Rabu 24 Jun 2015 17:33 WIB

Sebuah Puisi Kerinduan untuk Almarhum Didi Petet

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Ilham
Didi Petet
Foto: Republika/M. Akbar
Didi Petet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epy Kusnandar tampil memukau membacakan puisi bertema kerinduan akan sosok Almarhum Didi Petet di Teater Luwes Institut Kesenian Jakarta (IKJ), tadi malam. Acara pentas ini, digelar dalam helatan mengenang 40 hari kepergian almarhum.

Dalam penghayatannya, Epy melakukan sejumlah gerakan di atas sebuah kursi setinggi lutut di depan ratusan penonton. Pemeran ‘Kang Muslihat’ dalam serial Preman Pensiun di salahsatu TV Swasta itu mengekspresikan kerinduannya terhadap Didi Petet dengan penuh keresahan. Kepergian Didi yang mendadak, tampak membekas di hati Epy dalam setiap olah gerakan tubuhnya.

Sesekali Epy meraung, menangis, hingga tersenyum karena merasa beruntung pernah menjalin hubungan persahabatan dengan mendiang Didi. “Terimakasih guru,” katanya dalam setiap bait puisi yang ia bacakan.

Usai pentas, Epy yang masih tampak kelelahan mengaku bahwa setiap adegan di atas panggung tadi adalah wujud dari keresahannya. “Puisinya sebenarnya buatan seseorang yang sangat kehilangan sosok Mas Didi, tapi dia minta saya yang bacakan,” kata Epy.

Epy mengatakan, kerinduan setiap insan pecinta seni sangat membuncah pada Didi yang dikenal sebagai pribadi baik. Itulah alasannya ketika Epy melakukan pentas mengenai kerinduannya akan Didi Petet, nyaris seluruh isi Teater Luwes hening terpaku.

“Ya mungkin ada kerinduan yang sama yang kita semua di sini rasakan, Mas Didi akan selalu hidup di hati kita melalui karya,” kata Aktor yang khusus meminta izin untuk tidak syuting demi memenuhi undangan pentas ini.

Sebelumnya, Didi Petet tutup usia di rumahnya pada 15 Mei 2015, lalu. Jenazah aktor yang dikenal melalui perannya sebagai Si Emon dan Si Kabayan ini dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Didi dikenal sebagai salahsatu lulusan terbaik IKJ. Bersama dengan rekan kuliahnya di IKJ, mendiang Sena A Utoyo, Didi mengawali langkah di tangga ketenarannya melalui seni Pantomim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement